Liputan6.com, Parma - Federasi Sepak bola Italia (FIGC) hingga kini belum memutuskan status klub Serie A, AC Parma. Klub yang tengah dibayang-bayangi kebangkrutan tersebut terancam dibubarkan bila tak mampu keluar masalah finansial mereka.
Keadaan ini membuat para suporter Parma mengadakan aksi demo di depan Stadio Ennio Tardini, markas klub. Parmagiani, julukan fans, memprotes mantan presiden Tomasso Ghirardi, mantan direktur olahraga Pietro Leonardi dan presiden saat ini Giampietro Manenti.
Mereka membentangkan tulisan di pagar stadion "Ditutup karena Perampokan", "Ditutup karena Pencurian", dan "Ghirardi dan Leonardi adalah Kerusakan Permanen".
Menurut La Gazzetta dello Sport, para suporter juga memadati Stradone Martiri della Liberta, salah satu jalan terpanjang di Kota Parma dan diperkirakan bakal berdemo ke kediaman Ghirardi di Carpenedolo, Lombardy.
Dalam dua bulan terakhir, Parma berganti kepemilikan usai ditinggal Ghirardi di akhir tahun. Pertama adalah pengusaha minyak asal Albania Rezart Taci dan terakhir adalah Giampietro Manenti melalui perusahaan Mapi Group.
Presiden Menghilang
Walikota Parma Federico Pizzarotti seharusnya bertemu Manenti pada hari Minggu (22/2) kemarin, meski pertemuan tersebut dijadwalkan untuk Selasa mendatang. Tapi Pizzarotti keburu meragukan bahwa presiden Parma akan menampakkan batang hidungnya.
"Saya harus bertemu dengannya malam ini untuk mulai melihat tagihan dan melihat kemungkinan solusinya, tetapi dia tidak mampu dan kami menjadwalkan ulang pertemuan ke hari Selasa di kota bersama dengan penasehat dan para teknisi," ujar Pizzarotti dikutip dari Forza Italian Football.
"Ini adalah situasi yang tidak dapat dipulihkan. Tidak ada kredibilitas dan ada keinginan dari para presiden (klub) terhadap jenis (kasus) ini, "kata Pizzarotti."Dari apa yang saya baca, tampaknya dia tidak akan kembali. Mari kita lihat kalau tidak saya pikir kredibilitasnya akan benar-benar hancur."
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Kekalahan MU dari Swansea City
Advertisement