Liputan6.com, Manchester - Bigmatch Manchester City vs Barcelona menjadi ajang pertarungan antara dua pelatih berkarakter menyerang, Manuel Pellegrini dan Luis Enrique. Siapa lebih hebat?
Babak 16 besar Liga Champions musim 2014/2015 menghadirkan bigmatch antara Manchester City menghadapi Barcelona. Partai nanti dihelat di Etihad Stadium, Rabu (25/2/2015) dini hari WIB.
Partai nanti dijamin menarik. Pasalnya, pelatih kedua tim, Pellegrini dan Enrique, sama-sama memiliki karakter permainan menyerang. Oleh karenanya, jual-beli serangan menjadi hal yang tak bisa dihindarkan.
Pellegrini memiliki rekor buruk ketika menghadapi Real Madrid. Dalam 14 pertandingan melawan Barca, sebagai pelatih Real Madrid, Malaga, dan City, Pellegrini baru dua kali merasakan kemenangan. Sementara, 12 partai lainnya berujung pada kekalahan.
Teranyar adalah musim lalu. Pellegrini gagal membawa City melangkah ke babak semifinal Liga Champions. City takluk 0-2 di Etihad dan menyerah 2-0 di Camp Nou.
Namun, racikan taktik Pellegrini kian matang sejak dipercaya sebagai pelatih Coty pada 14 Juni 2013 lalu. Pelatih berusia 61 tahun itu meraih 61 kemenangan, 15 kali seri, dan 18 kali kalah dari 94 laga. Statistik kemenangannya mencapai 64,89 persen.
"Jika kami mampu mengalahkan Bayern Munich, kami juga bisa mengalahkan Barcelona. Kami sudah melakukannya musim lalu dan juga musim ini. Ini bukan masalah mental, kami punya tim yang kuat," tutur Pellegrini pada Manchester Evening News.
Samai Prestasi Guardiola
Meski masih minim pengalaman di dunia kepelatihan, Enrique mampu membuktikan diri sebagai salah satu pelatih terbaik dunia.
Enrique memulai kiprahnya sebagai npelatih dengan membesut AS Roma pada 8 Juni 2011 lalu. Namun, Enrique akhirnya mundur karena gagal membawa Roma lolos ke kompetisi Eropa.
Rekor fantastis berhasil ia catatkan saat membesut Barcelona sejak awal musim ini. Pelatih berdarah Spanyol itu meraih 30 kemenangan, dua kali imbang, dan lima kali kalah. Statistik kemenangannya mencapai angka 81,08 persen.
Enrique juga baru saja menyamai prestasi gemilang Pep Guardiola, yakni meraih 11 kemenangan beruntun, setelah menekuk Levante 5-0 pada 17 Februari lalu.
"Kedua tim memiliki kans sama besar. Berbahaya jika berbicara mengenai tim favorit di Liga Champions. Anda hanya harus mendemonstrasikannya di lapangan," tegas Enrique dilansir BBC.
Baca Juga:
Buffon Penasaran dengan Kualitas Juve di Eropa
Riset ISL: Format Kompetisi Penuh Bakal Lebih Seru
"Cara Melatih Van Gaal Angker"
Advertisement