Liputan6.com, Nyon - Anggota Komite Eksekutif UEFA, David Gill ikut bersuara soal protes klub-klub Eropa seputar keputusan FIFA menggeser perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar
Mantan CEO Manchester United (MU) itu percaya, mayoritas klub di Benua Biru seperti di Inggris tidak keberatan Piala Dunia 7 tahun mendatang akan berbarengan dengan jadwal kompetisi di Eropa.
Baca Juga
Mulanya, klub-klub Eropa biasa saja dengan rencana FIFA menggelar perhelatan Piala Dunia di pertengahan tahun. Hampir tidak ada reaksi berlebihan. Namun, reaksi keras langsung muncul begitu FIFA memindahkan turnamen akbar empat tahunan itu ke akhir tahun. Pengelola liga-liga di Eropa seperti La Liga, Bundesliga, dan tentu yang terkenal vokal, Premier League dibuat pusing dengan agenda itu.
Advertisement
FIFA terpaksa menggeser perhelatan Piala Dunia 2022 lantaran di pertengahan tahun suhu di Qatar sedang tinggi-tingginya. Badan sepakbola dunia itu melihat ada potensi masalah besar bagi kesehatan pemain bila bertanding di bawah terik matahari.
“Saya kira tidak,” kata Gill mengomentari kemungkinan klub-klub itu menyampaikan petisi pada FIFA menolak pergeseran agenda Piala Dunia Qatar di akhir 2022.
Secara tradisi, Piala Dunia digelar pertengahan tahun ketika kompetisi sedang berhenti. Tapi, jika nantinya gelaran empat tahunan itu benar digelar dipenghujung 2022, tentu ada pengecualian. Dan Gill percaya, klub tidak masalah. Justru, semua stakeholder sepakbola dunia ingin Piala Dunia tetap menjadi agenda 4 tahunan.
“Piala Dunia kompetisi yang unggul. Semua pemain selalu bersemangat bermain di sana, begitu juga klub. Utamanya, masyarakat juga menginginkan itu (melihat tayangan Piala Dunia),” dia menuturkan.
“Orang mungkin mengancam, dan mereka sepertinya bakal menolak rencana itu. Tapi menurut saya, itu tidak pernah terjadi,” sambung Gill.
Inggris Diuntungkan
Tantangan FIFA memutar Piala Dunia 2022 pada November-Desember sebenarnya tidak hanya bersinggungan dengan jadwal kompetisi di Eropa, tetapi juga berbenturan dengan Natal dan Tahun Baru.
Soal itu, Presiden FIFA, Sepp Blatter telah memastikan, Piala Dunia selesai paling lambat 18 Desember. CEO Premier League, Richard Scudamore meminta FIFA agar tidak melupakan dua momen penting jelang tutup tahun. “Kami harus memastikan, program Natal dan Tahun Baru tidak diganggu gugat.”
Prediksi Gill, klub tidak keberatan dengan pergeseran jadwal tersebut agaknya benar. Mantan pemain Inggris, Phil Neville merasa Piala Dunia di akhir tahun memberikan kemudahan buat Timnas Inggris.
“Biasanya, saat Piala Dunia tiba, pemain kelelahan (karena PD digelar tengah tahun setelah kompetisi selesai). Kaki mereka sudah mati rasa. Namun dengan jeda hingga akhir musim membuat pemain bisa tampil lebih segar. Tidak ada hal yang lebih baik dari itu (Piala Dunia akhir tahun).”
Baca Juga:
Koleksi Mobil Super Mewah Pesepakbola Eropa (Bagian 1)
Dua Klub Italia Saling 'Bunuh' di Babak 16 Besar Liga Europa
Advertisement