Liputan6.com, Hidup seperti roda. Kadang di atas dan kadang dibawah. Pepatah ini berlaku dalam semua bidang kehidupan, tidak terkecuali bagi para seniman lapangan hijau.
Mereka pernah memperkuat tim mapan di Eropa macam Manchester United (MU), Inter Milan serta Arsenal sempat memakai jasa mereka. Tapi seiring berjalannya waktu, karier mereka mulai meredup. Waktu membawa mereka bermain untuk klub kecil.
Tidak dapat dibohongi, usia berbanding lurus dengan kualitas pemain. Lantas siapa mereka? dan ke mana mereka kini? berikut ulasan 5 pesepakbola kondang yang meredup dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber.
Obefami Martins
Semasa masih berada di puncak kariernya, pemain bernama lengkap Obafemi Akinwunmi Martins sempat membela Internazionale di musim 2001-2006. Kala itu, ia didapuk sebagai juru gedor baru Nerazzurri lantaran Alvaro Recoba dan Christian Vieri sudah semakin menua.
Di Appiano Gentile ia sudah mendapatkan satu gelar Serie A, dua Piala Italia dan Piala Super Italia. Meski arti nama Obafemi (berasal dari bahasa Yoruba) berarti "Raja Mencintai Saya" tetapi nyatanya ia tak dicintai di sepak bola. Kedatangan Zlatan Ibrahimovic dan Hernan Crespo membuat waktu bermainnya menurun drastis dan ini membuatnya ia ditransfer ke Newcastle United.
Gegap gempitanya karier pria 30 tahun ini kian meredup lantaran setelah bermain di Liga Inggris, ia mencicipi Rubin Kazan dan sempat mencari uang di Liga Spanyol dengan memperkuat Levante.
Dari tahun 2013, ia membela Seattle Sounders FC yang bermain di Liga Amerika Serikat. Saat ini, Martins sudah mencetak 25 gol dari 51 penampilan dan masih terikat kontrak sampai 2017.
Advertisement
Luke Chadwick
Luke Harry Chadwick memang seorang pesepak bola yang biasa-biasa saja. Tidak ada paparazzi yang mengikuti gerak-geriknya saat masih memperkuat Manchester United dari tahun 1999-2004.
Namun ia lebih berprestasi ketimbang legenda hidup Liverpool, Steven Gerrard. Faktanya pemain yang berposisi sebagai gelandang itu pernah merasakan trofi Premier League di musim 2000-2001. Sekarang Chadwick sudah kembali ke klub tempat ia meniti awal kariernya, Cambridge United usai menandatangani kontrak permanen pada 18 Maret 2014.
Igor Stepanovs
Arsenal menjadi klub yang melambungkan nama pria asal Latvia kelahiran 39 tahun yang lalu ini. Sebelum memperkuat The Gunners, Stepanovs sudah berdebut di level senior di umurnya yang baru menginjak 16 tahun bersama Skonto Riga. Di klub awalnya, pemain dengan 100 penampilan untuk negaranya itu ia menjuarai 7 titel Liga Latvia.
Di saat yang bersamaan yakni 14 tahun yang lalu, Tony Adams yang menjabat sebagai kapten Arsenal mengalami cedera. Arsene Wenger kemudian memutuskan membeli Stepanovs untuk biaya 1,35 juta poundsterling (sekitar 26,9 miliar rupiah).
Namun empat tahun berada di Highbury tak membuat namanya bisa diingat suporter lantaran hanya tampil 17 kali saja. Transfernya bahkan sempat diklaim oleh suporter Arsenal sebagai blunder terparah Wenger.
Klub sepak bola profesional yang sempat dibelanya adalah FK Jurmala yang berkompetisi di Liga Latvia di musim 2010-2011. Usai pensiun, ia mengambil lisensi kepelatihan dan sejak Maret 2012 ia memegang jabatan manajer tim nasional (timnas) Latvia U-17.
Advertisement
Nick Culkin
Nick Culkin, kiper yang memegang rekor untuk debut tercepat dalam sepanjang sejarah Premier League. Rekor itu ia dapatkan saat menggantikan Raimond van der Gouw dalam perpanjangan waktu kontra Arsenal di Highbury pada 22 Agustus 1999.
Usai ia melakukan tendangan bebas di daerah pertahanan Manchester United, wasit yang bertugas kemudian meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak.
Sempat berkutat bersama Hull City dan Queens Park Rangers, dia sekarang memperkuat FC United of Manchester. Klub ini hanya bermain di liga semi-profesional dan berkompetisi di divisi tiga Liga Nasional Inggris atau setara tujuh level di bawah Premier League.
Roque Junio
Roque merupakan legenda hidup Palmeiras lantaran ia sudah bermain lebih dari 200 laga kompetitif untuk klub Brasil tersebut. Tampil ciamik bersama Alviverde (Hijau dan Putih), pria yang berposisi sebagai bek itu kemudian diboyong Milan.
Di San Siro, dia pernah mendapatkan Coppa Italia (2002-2003), Liga Champions dan piala Super Eropa. Sementara itu bersama timnas Brasil dia mengoleksi 48 penampilan dan dua gol.
Usai gantung sepatu bersama Ituano di tahun 2010, ia menyibukkan dirinya dengan melakukan kegiatan amal yang bernama Project First Jersey demi menolong akademi Sao Jose Esporte Clube. Namun di tahun 2015, ia dilantik sebagai manajer Esporte Clube XV de Novembro (Piracicaba) yang berkompetisi di Campeonato Paulista Serie A1.
(Denny Adi)
Baca Juga:
Legenda Barcelona Ungkap Kebiasaan Buruk Lionel Messi
Advertisement