Sukses

Mengenang 5 Pendekar Lapangan Hijau Indonesia Berdarah Tionghoa

Kilas balik ke belakang, jauh sebelum pemain tersebut lahir, pemain berdarah Tionghoa telah menjadi pendekar lapangan hijau di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah cukup lama Timnas Indonesia tidak dihuni pemain keturunan Tionghoa. Kini, Timnas U-22 yang dipersiapkan Aji Santoso untuk menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-22 memiliki satu pemain keturunan China, yakni Sutanto Tan.

Sutanto Tan merupakan pemain keturunan Tionghoa putra pasangan Christian Tan dan Yulia Yeo. Penyerang bertinggi badang 179 cm itu pernah menimba ilmu di Singapura bersama Geylang United. Namun karena alasan akademis, Tanto terpaksa kembali ke Indonesia.

Sebelum Sutanto, masih ada sejumlah pemain dari etnis Tiongkok yang pernah berkostum Timnas Indonesia, diantaranya Juan Revi, Kim Jeffry Kurniawan, dan Arthur Irawan.

Kilas balik ke belakang, jauh sebelum pemain tersebut lahir, pemain berdarah China telah menjadi pendekar lapangan hijau di Indonesia. Bahkan, prestasi mereka justru lebih mengilap dibanding penerusnya saat ini. Di antara mereka bahkan sempat tampil di Olimpiade Melbourne 1956 bahkan sempat menghadapi kiper tangguh Uni Sovyet di masa itu, Lev Yashin

Siapa saja mereka, berikut ulasannya dikumpulkan Liputan6.com dari berbagai sumber>>

2 dari 6 halaman

1

Tan Liong Houw

Begitu mendengar nama Tan Liong Houw, Anda tentu langsung berpikir kalau orang yang dimaksud adalah orang dari etnis Tionghoa. Namun mantan pesepak bola yang juga dikenal sebagai Latief Harris Tanoto itu justru mendapat julukan “Macan Betawi”

Nama beken itu muncul karena karena karakter permainannya yang terkenal disiplin dan bekerja keras. Dia pun tidak ragu berduel dengan lawan.Prestasi terbaik pria yang akrab disapa Tanoto itu adalah ketika membawa tim Garuda melaju ke perempat final Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia di mana ia menghadapi Uni Soviet yang diperkuat kiper legendaris Lev Yashin.

Total Tanoto membela timnas selama 12 tahun sejak 1950. Ia juga memperkuat tim nasional dalam empat Asian Games dan banyakkejuaraan regional. Salah satunya menjuarai Merdeka Games 1961 di Malaysia setelah di babak final mengalahkan tuan rumah 2-1.

3 dari 6 halaman

2

Mo Heng Tan

Mo Heng Tan pernah bermain di Piala Dunia 1938 di Prancis namun saat itu Indonesia masih dijajah Belanda sehingga kesebelasan yang dibelanya bernama Dutch East Indies (Hindia Belanda).

Di ajang sepak bola dunia tersebut, Tan memang hanya sekali berlaga. Namun saat pria kelahiran 28 Februari 1913 itu menjaga gawang Dutch East Indies, mereka langsung berhadapan dengan lawan super kuat. Hungaria yang diperkuat Ferenc Puskas; pemain itu masuk nominasi salah satu pesepak bola hebat sepanjang sejarah itu menghancurkan timnya dengan skor 6-0.

4 dari 6 halaman

3

Tan Hong Djien

Sama halnya dengan Tan, ia juga hanya sekali memperkuat Dutch East Indies di Piala Dunia 1938. Berposisi sebagai penyerang dan dikaruniai bakat bagus, mantan pemain Tiong Hoa Soerabaja sempat dilirik klub-klub bertaraf Internasional. Dua klub itu antara lain adalah Santos asal Brasil dan Barcelona, pemandu bakat tim tersebut datang melihatnya bermain. Akan tetapi Tan lebih memilih untuk bertahan di Indonesia untuk mengurus sawah milik keluarganya.

5 dari 6 halaman

4

Fan Tek Fong

Pria yang mempunyai nama Indonesia Hadi Mulyadi itu lahir pada 19 September 1943. Sepanjang karier profesionalnya, dia pernah memperkuat tim UMS (Union Makes Strength), Pardedetex, Persija dan Warna Agung (klub bola era Galatama).

Bersama Macan Kemayoran, dia meraih gelar Perserikatan 1963. Selama memperkuat tim nasional selama delapan tahun, dia membawa Garuda mendapatkan King's Cup 1968, Merdeka Games 1969, Anniversary Cup 1972, dan Pesta Sukan 1972.

6 dari 6 halaman

5

Thio Him Tjiang

Thio Him Tjiang (lahir di Jakarta, 28 Agustus 1929 – meninggal di Jakarta, 14 Februari 2015 pada umur 85 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia di era 1950-an. Semasa aktif bermain dia pernah bergabung dengan Persija Jakarta dan sempat satu klub dengan Fan Tek Fong.

Untuk level timnas dia bersama Ramang, Tan Liong Houw, Phoa Sian Liong, Kwee Kiat Sek, Maulwi Saelan, Chaeruddin Siregar, dan Witarsa berhasil masuk perempat final Olimpiade 1956 di Melbourne, Australia. Akan tetapi meski sempat menahan imbang Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin, mereka kalah 4-0di keesokan harinya.

(Deni Adi Prabowo)

Baca Juga:

Jose Mourinho, Manajer Favorit Pemain Inggris Raya

5 Mutiara Maluku Warnai Ingar Bingar ISL

Hazard Cetak Gol Semata Wayang, Chelsea Kokoh di Puncak