Liputan6.com, Jakarta - Pertarungan sengit tersaji di pertandingan uji coba antara Timnas U-16 Indonesia kontra Semen Padang U-16 awal pekan ini.
Kendati bertajuk partai persahabatan namun fakta di lapangan yang terjadi justru sebaliknya. Kedua kubu sama-sama ngotot dan tidak menurunkan tensi serta gengsi dalam duel di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Senin (9/3/2015) waktu setempat.
Drama 8 gol tercipta dalam pertandingan itu. Timnas U-16, besutan Fachry Husaini sempat tertinggal 1-3. Namun Garuda Muda berhasil membalikkan kedudukan dan memaksa pertandingan ditutup dengan hasil imbang 4-4.
Advertisement
Di sisi lain, Semen Padang U-16 sebetulnya bermain efektif, terutama dalam menyerang. Namun, pelatih Timnas U-16, Delfiandri memiliki pekerjaan rumah. Salah satunya mampu mengendalikan emosi pemain.
Blunder kiper Rendy yang berujung gol penyeimbang bisa menjadi contoh, emosi dan psikologi pemain Kabau Sirah Muda masih perlu dibenahi.
Tentu, menarik menganalisa pertandingan dari aspek lain sehingga tercipta skor yang begitu besar. Apa saja itu? Berikut ulasannya dari LabBola.
1
Lini Pertahanan Indonesia U-16 Keropos
4 gol yang bersarang ke gawang Reza Agus Febrian bukan semata-mata karena kurangnya komunikasi dan koordinasi lini pertahanan. Catatan statistik, 4 bek yang menjadi pilihan utama Fachry di laga kemarin menunjukkan rapor buruk.
Kuartet Dava Aldiansyah, Yusran, Eka, dan Rivaldo hanya membukukan 6 tekel sukses sepanjang laga, yang 4 diantaranya dibukukan Eka, sementara Yusran tidak sekalipun mencatat tekel sukses.
Agresivitas penyerang Semen Padang U-16 yang mengandalkan kecepatan gagal dibendung dengan baik oleh Eka dan Yusran. Lemahnya penjagaan terhadap trisula yang dipimipin oleh Bimo Andeva membuat Semen Padang U-16 leluasa menyerang Indonesia U-16.
Advertisement
2
Permainan Keras Semen Padang U-16
Strategi Semen Padang U-16 meredam kreativitas dan pergerakan dinamis pemain-pemain Indonesia U-16 sempat menuai hasil positif. Sayang. strategi tersebut menjadi bumerang ketika Putra Chaniago diusir wasit Jerry Elly atas tindakan tidak sportifnya terhadap Rian Riding di menit ke-76 dalam kedudukan unggul 4 - 3.
18 pelanggaran dicatat oleh pemain-pemain Semen Padang U-16 di laga ini. Di sisi lain, Indonesia U-16 hanya melakukan 3 pelanggaran. Selain kartu merah untuk Chaniago, Jerry Elly juga mengeluarkan 1 kartu kuning untuk Bimo Andreva.
3
Egy Maulana Terbaik
Buruknya lini pertahanan Indonesia U-16 berhasil diselamatkan oleh penampilan gemilang kapten Egy Maulana Vikri. Mengenakan nomor punggung 9, Egy menjadi inspirasi bagi timnya untuk mengejar ketertinggalan 1-4 di pertengahan babak kedua.
Selain mencetak gol pembuka, Egy menjadi penyelamat Garuda Muda lewat gol penyama kedudukannya di menit ke-86, yang dibantu oleh kesalahan antisipasi kiper Semen Padang U-16.
Tidak hanya mencetak 2 gol, Egy juga mencatat 1 assist untuk gol Gunansar Mandowen. Total, di laga ini, Egy melakukan 42 operan sukses dan 6 dribel sukses.
Lebih hebat lagi, sebagai playmaker, Egy justru menjadi pemain Indonesia U-16 dengan angka tekel sukses terbanyak. Total, Egy membukukan 7 tekel sukses dengan persentase kesuksesan 88%.
Secara umum, masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi oleh jajaran pelatih timnas U-16. Koordinasi dan komunikasi antar lini menambah pekerjaan rumah Fachry Husaini dkk. sebelum menghadapi laga persahabatan internasional beberapa pekan mendatang.
Advertisement
4
Grafis
(Pramuaji/Labbola)