Sukses

Gara-Gara Uang, Kisruh Terjadi di Timnas Denmark

Selama sebulan terakhir, kisruh yang terjadi di dunia sepak bola Denmark belum juga usai.

Liputan6.com, Copenhagen - Negosiasi yang diusung Asosiasi sepak bola Denmark (DBU) dengan Serikat Pemain Sepak Bola Profesional Denmark (Spillerforeningen) terkait uang penampilan di timnas kembali gagal menemukan solusi.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui situs federasi pada Senin (16/3/2014), DBU mengkritik Spillerforeningen yang meminta perjanjian baru meski badan tertinggi di sepak bola Denmark itu setuju untuk bernegosiasi untuk proses pembayaran uang penampilan para pemain di timnas.

Sebelumnya DBU menyarakan kalau negosiasi uang tersebut dilakukan secara individual dengan setiap pemain yang terlibat di timnas senior, timnas wanita dan tim U-21. Namun para pemain yang tergabung di Spillerforeningen menyatakan mereka tidak bisa menerima proses itu dan pada akhirnya DBU mengalah. Namun menurut manajer komunikasi pihak federasi Jakob Hoyer mengatakan permintaan ini belum dinilai cukup bagi Spillerforeningen.

"Ini adalah situasi yang sangat aneh, kami selalu terbuka terkait masalah ekonomi yang terjadi di DBU dan tiba-tiba kami mendapat permintaan yang menyatakan kalau Spillerforeningen menginginkan lebih banyak uang untuk penampilan di tim nasional."

"Permintaan tersebut sangat tidak masuk akal dan tampak jauh dari apa yang diinginkan para pemain timnas yang mengatakan kalau kesepakatan ini yang terpenting, bukan masalah gaji."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kisruh Belum Usai Partai Persahabatan Mungkin Batal

Kegagalan mencapai kesepakatan ini membuat rencana Denmark menggelar partai persahabatan kontra Amerika Serikat dan Prancis menjadi terancam. Namun Hoyer menegaskan ia dan federasi bisa meyakinkan para pemain untuk bermain di partai tersebut, meski itu berarti mereka akan memberikan kesepakatan sementara.

"Kami sudah fokus untuk bermain di dua pertandingan itu karena timnas memiliki utang kepada suporter dan lawan kami," tutupnya seperti dilansir situs resmi DBU.

DBU dan Spillerforeningen sendiri sudah bernegosiasi selama lebih dari sebulan lantaran pihak federasi ingin mengurangi biaya pembayaran penampilan pemain di timnas. Mereka meminta ongkos tersebut dikurangi 17 persen setelah DBU mengalami kerugian £430 ribu (Rp.8,4 miliar) selama dua tahun terakhir.

Baca juga:

Swansea vs Liverpool: Batu Sandungan bagi The Reds

Sebelum MU vs Hotspur, Rooney Ditonjok KO Bek Stoke City

5 Cerita Menarik Fiorentina vs AC Milan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini