Liputan6.com, Jakarta - Hidup seperti roda. Kadang di atas dan kadang dibawah. Pepatah ini berlaku dalam semua bidang kehidupan, tidak terkecuali bagi para seniman lapangan hijau.Â
Mereka pernah memperkuat tim mapan di Eropa macam Manchester United (MU), Inter Milan serta Lazio sempat memakai jasa mereka. Tapi seiring berjalannya waktu, karier mereka mulai meredup.
Baca Juga
Sempat dianugerahi bakat nyaris tak terbatas, pesepak bola ini akhirnya menyia-nyiakan talentanya. Banyak masalah yang menjadi penyebabnya, cedera, wanita, alkohol dan indisipliner merupakan alasan yang membuat mereka kini tak terdengar lagi di media.
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com kembali menghadirkan 5 pesepak bola berbakat yang tak tau lagi rimbanya. Siapa saja mereka? Simak ulasannya di halaman berikut --->
Ronnie Wallwork
Ronald "Ronnie" Wallwork sempat diklaim Sir Alex Ferguson sebagai pemain yang sangat berbakat. Namun dia tidak pernah memaksimalkan bakatnya dan selama tujuh tahun berada di Old Trafford, pria 37 tahun itu hanya bermain sebanyak 19 kali. Dia juga pernah bermain untuk West Bromwich Albion selama enam tahun.
Bukannya memaksimalkan kemampuan mengolah bola, ia justru sempat dipenjara selama 15 bulan pada 2001 karena mencuri sparepart mobil. Pada 2014 ia kembali bermain sepak bola dan menjalin kontrak dengan Ashton United.
Advertisement
Amr Zaki
Nama Zaki sempat mencuat di musim 2008/2009 dan mendapat julukan Bulldozer. Tak berhenti sampai di situ saja, pemain kelahiran Mesir itu bahkan sempat dibanding-bandingkan dengan Alan Shearer.
Nasibnya berubah ketika pada April 2009, Zaki tak kembali ke Wigan usai memperkuat negaranya di kualifikasi Piala Dunia. Steve Bruce yang kala itu membesut The Latics menyebutnya sangat tidak profesional.
Jesper Blomqvist
Pria berusia 41 tahun itu mendapat perhatian dari dunia ketika mengantarkan IFK Goteborg mendapat empat titel juara Liga Swedia empat kali secara beruntun. Itu membuat Milan tertarik mendapatkan jasanya tetapi semasa di San Siro, ia jarang bermain.
Namun saat membela Parma semua berubah dan pria Swedia itu mengantarkan Gialloblu ke peringkat dua Serie A. Setelah itu dia pindah ke Manchester United pada 1998 untuk menjadi pelapis Ryan Giggs. Apesnya di Old Trafford, Blomqvist mengalami cedera lutut dan selama dua tahun lamanya dia tak bermain.
The Red Devils memutuskan untuk memakai jasanya untuk bekerja di MUTV dan bahkan sempat tampil di acara tetap berjudul "Cooking with Jesper". Di tahun 2006 saat berada di negaranya, pria yang berposisi di sayap kiri itu dihajar dua kali oleh seorang tak dikenal. Per 2012, dia pensiun dari sepak bola dan bekerja di dunia komersial.
Advertisement
Claudio Lopez
Di tahun 2000-an, Claudio Javier Lopez menjadi salah satu pemain yang diidolakan di Serie A. Memperkuat Lazio, pria Argentina itu kerap kali menjadi juru gedor berbahaya bagi lawan-lawannya.
Akan tetapi meski diincar klub papan atas Eropa di tahun 2004, dia lebih memilih untuk pindah ke klub Meksiko, America. Setelah itu namanya kian tenggelam dan Colorado Rapids menjadi klub terakhirnya.
Andy van der Meyde
Bersama dengan Rafael van der Vaart, Andy van der Meyde menjadi duet pemain sayap yang berbahaya di Ajax Amsterdam. Ia kemudian kalah bersaing di Inter Milan dan semasa di Everton kariernya kian runyam karena masalah pribadi dan alkohol. Pria berusia 35 tahun itu terakhir kali membela WKE dan pada sempat menjadi wasit dalam Piala Dunia Lingerie pada 24 Mei 2014.
Advertisement