Sukses

Strategi Persipura Kontra Maziya Nyaris Menjadi Bumerang

Di pertemuan kedua, Persipura harus memetik pelajaran berharga di leg pertama jika ingin langsung memastikan tiket ke babak 16 besar.

Liputan6.com, Jakarta - Persipura Jayapura memastikan kemenangan ketika menghadapi Wakil Maladewa, Maziya di match ketiga babak penyisihan grup Piala AFC 2015.

Dalam lawatan ke National Stadium Maladewa, Persipura menang dengan skor tipis 2-1. Tambahan tiga poin tersebut membuat Mutiara Hitam kian kokoh memuncaki klasemen grup E mengemas 9 poin dari 3 kemenangan. Praktis, kemenangan ini membuat Persipura butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan satu tempat di babak 16 besar.

Peluang itu tetap terbuka lebar karena di pertemuan kedua nanti, giliran Maziya  bertandang ke markas Persipura, Stadion Mandala pada 14 April 2015 mendatang.

Meski demikian, Mutiara Hitam tetap harus berhati-hati terhadap Maziya. Sebab, mereka telah membuktikan mampu membuat Boaz Solossa dkk. kesulitan. Terutama di babak kedua, di mana mereka mampu membuat satu gol balasan yang dicetak Abdulla Asadhulla.

Dari statistik dan analisis LabBola, pelatih Persipura, Oswaldo Lessa justru menerapkan strategi yang hampir berujung menjadi bumerang. Mengapa? Simak ulasannya berikut ini.

2 dari 6 halaman

1

Pressing tinggi sejak menit awal

Meskipun mengincar hasil imbang sejak menit awal laga, Persipura tetap bermain agresif. Itu terlihat, dalam kurun waktu 15 babak pertama, finalis ISL musim lalu itu mengancam gawang Maziya lewat Boaz Solossa. Pemain langganan Timnas Indonesia itu melepaskan empat kali tembakan.

Formasi 4-2-2-2 menjadi pakem Persipura di babakpertama, dimana Boaz dan Lancine Kone bermain sebagai duet penyerang yang sedikit melebar dan ditopang oleh dua gelandang serang, Robertino Pugliara dan Ian Louis Kabes.

Dalam situasi ini, Boaz dan Kone bermain melebar dan menjaga daerah sayap. Saat menyerang, Ruben Sanadi secara rutin naik menyerang menekan sektor kanan Maziya. Ruben rutin naik menyerang menekan sayap kanan pertahanan tuan rumah. Ketika Ruben Sanadi naik, Gerard Pangkali tetap bertahan di  posnya dan membentuk barisan pertahanan terakhir bersama dengan Ricardo Salampessy dan Dominggus Fakdawer.

Agresivitas Persipura di babak pertama ditunjukkan dengan catatan statistik di mana terdapat 10 tembakan (4 mengarah ke gawang), 12 percobaan umpan silang dengan 57% penguasaan bola.

3 dari 6 halaman

2

Agresivitas menurun di babak kedua

Strategi Lessa menurunkan tempo pertandingan di babak kedua hampir menjadi petaka. Mutiara Hitam kembali ke pola dasar 4-3-3 yang biasa dimainkan. Boaz dan Lancine Kone diinstruksikan bermain melebar, sedangkan Robertino Pugliara ditarik bermain lebih keluar.

Walau begitu, 4 pemain Persipura secara konstan bertukar posisi. Kone bertukar dengan Kabes, Boaz dengan Robertino, Robertino dengan Kabes, begitu seterusnya. Maziya mulai berusaha mengejar ketinggalan. Barisan gelandang Maziya yang digalang Mohammed Irufaan, Toshiya Hosoe, dan Mohamed Umair mulai mencoba lebih sering menguasai bola.

Sementara Persipura mengincar serangan balik cepat. Memasuki 15 menit terakhir pertandingan, Persipura berhasil menggandakan keunggulan melalui Lancine Kone.

Maziya langsung memperkecil kedudukan semenit kemudian lewat kapten Ashadulla Abdulla setelah memanfaatkan kesalahan Dominggus Fakdawer. Beberapa saat setelah gol Abdulla.

Di sisa laga, Persipura sempat bermain dengan hanya 9 pemain setelah Dominggus harus ditarik keluar akibat cedera sedangkan jatah pergantian pemain sudah habis. Beruntung, kegemilangan Dede Sulaiman yang di 2 laga sebelumnya membuat blunder, muncul di laga ini. Skor 2-1 untuk Persipura bertahan hingga laga usai.

4 dari 6 halaman

3

Bumerang Lessa

Statistik Persipura di babak kedua tidak ebaik di babak pertama. Dari 8 tembakan yang dilepaskan, hanya 2 yang mengarah ke gawang. Selain itu, 5 percobaan umpan silang Persipura tidak ada yang menemui sasaran. Angka penguasaan bola Imanuel Wanggaidkk. menurun keangka 49%.

Sama halnya dengan 2 lagasebelumnya, Persipura kerap mengendurkan tempo dan agresivitas ketika pertandingan memasuki menit-menitakhir, atau lebih tepatnya ketika Persipura sudah unggul dengan jumlah gol yang dirasa sudah cukup.

Strategi ini hampir merugikan Persipura sendiri, terlebih ketikapemain-pemain mereka harus keluar lapangan dengan berbagaialasan. Osvaldo Lessa harus segera memperbaiki hal ini mengingat di laga Piala AFC berikutnya, Persipura juga akan disibukkan dengan jadwal padat Liga Super Indonesia (LSI).

5 dari 6 halaman

4

Pemain Terbaik Nelson Alom

Di lagamelawan Maziya kemarin, Nelson Alom menjadi pemain Persipura yang penampilannya paling konsisten sepanjang laga. Mengisi posisi sentral di lini tengah, Alom aktif terlibat dalam permainan operan dan efektif dalam bertahan.

Mantan punggawa timnasional U-23 ini memang tidak masuk daftar pencetak gol. Namun Alom berandil besar dalam terciptanya 2 gol Persipura. Yang pertama melalui tembakannya yang gagal diantisipasi dengan baik oleh kiper, dan yang kedua lewat kontribusi assist.

Alom tercatat melepaskan 52 operan sukses dengan akurasi 85%. Pemain bernomor punggung 12 ini melakukan 2 tembakan satu diantaranya menjadi awal dari gol pertama Persipura. Dalam urusan bertahan, Alom berhasil melakukan 4 tekel sukses dalam 4 percobaan. Selain itu, Alom juga tercatat melakukan 3 intercept.

6 dari 6 halaman

5

Grafis

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/830854/original/007819300_1426655626-Maziya-Persipura.jpeg

(Pramuaji/Labbola)

Baca Juga:

Disingkirkan Monaco, Perasaan Ramsey Hancur

Lewat Adu Penalti, Atletico Singkirkan Leverkusen

Rancangan Formasi "Tim Brutal" ISL 2014