Liputan6.com, Bandung - Persib Bandung memang memetik tiga poin atas wakil Laos, Lao Toyota FC di match day ketiga Piala AFC 2015. Namun tentu, kemenangan tipis 1-0 tentu tidak menyakinkan buat sang juara bertahan.
Terlebih, Lao Toyota merupakan tim juru kunci klasemen grup H. Lao Toyota FC besutan pelatih David Booth sendiri baru sekali memetik hasil imbang kontra Ayeyawady United.
Sejauh ini, Persib memang belum terkalahkan di kompetisi kasta kedua Asia itu. Tapi tentu, Atep Rizal dkk. belum boleh menepuk dada menyusul pencapaian itu. Dari laga kontra Lao Toyota FC, Maung Bandung masih meninggalkan lubang yang mesti ditambal. Terutama menghadapi kompetisi ISL yang tersisa waktu sekitar tiga pekan.
Advertisement
Dari komposisi starter, Persib melakukan cukup banyak perombakan pemain di sektor belakang. Bek asal Montenegro, Vladimir Vujovic duet bersama Abdul Rahman Sulaiman sebagai bek tengah. Bek kiri reguler Tony Sucipto diisi Jajang Sukmara.
Emral mengungkapkan pergantian itu untuk menambah jam terbang bagi pemain. Perubahan lain adalah Hariono yang digantikan Firman Utina di lini tengah.
Apa saja titik lemah yang mesti dihadapi Persib berkaca dari duel versus Lao Toyota FC?
Berikut ulasan dari Liputan6.com dan LabBola>>
1
Krisis Striker
Striker menjadi masalah utama sang juara bertahan ISL itu. Tidak dapat dipungkiri, komposisi barisan depan Persib hampir sama seperti di pertandingan sebelumnya. Tantan yang sebenarnya menempati posisi murni sebagai winger kembali ditarik ke tengah.
Manuver pemain veteran itu sebenarnya sangat dinamis. Tantan bermain seolah-olah seperti false-9. Hanya saja, mobilitas Tantan tidak bisa dimanfaatkan oleh pemain lain guna mengisi ruang yang ditinggalkan. Pergerakan aktif Tantan, membuat mantan striker Persitara Jakarta Utara itu malah jarang melepaskan shooting. Dia tercatat hanya melakukan sekali tembakan,itupun tidak mengenai sasaran.
Jika ditotal, tembakan yang dilepas pemain-pemain Persib mencapai 18 kali dengan tembakan tepat sasaran hanya enam kali atau 30% dan hanya berujung satu yang menjadi gol. Dari statistik tersebut dapat disimpulkan lini depan masih menjadi titik lemah Pangeran Biru.
Keputsan memainkan Yandi Munawar di babak kedua juga tidak memberikan kesegaran di lini depan. Adik Zaenal Arief itu hanya mampu melepaskan dua kali sepakan dan satu yang mengarah ke sasaran. Andai Persib memiliki penyerang murni yang mumpuni, bukan tidak mungkin Persib akan menang dengan angka yang lebih telak.
Advertisement
2
"Parkir Bus" Lao Toyota FC
Pelatih asal Inggris, David Booth sadar menghadapi tim yang punya kekuatan di atas mereka. Lao Toyota memainkan garis pertahanan rendah dan menumpuk pemain-pemain di belakang guna meredam serangan Persib.
Bermain dengan formasi awal 4-3-3, Lao Toyota FC dengan empat bek terhitung sangat displin dalam meredam serangan tuan rumah. Tercatat kuartet bek Lao FC melakukan 23 kali tekel untuk memutus serangan Persib atau 50% dari total tekel keseluruhan yang dilakukan pemain-pemain Lao FC sepanjang laga.
Bek-bek Lao FC pun juga bermain tanpa kompromi dalam menghalau serangan Persib, bek tim runner-up Liga Laos itu melakukan 26 kali sapuan dari total 31 sapuan total yang dilakukan keseluruhan pemain Lao FC. Dan pemain Lao FC, Moukda Sousavath menjadi pemain yang paling sering melakukan intersep di antara pemain lain, dengan melakukan delapan kali intersep.
Namun, pertahanan Lao FC bukan tanpa celah, beberapa kali through pass yang dilepaskan lini kedua Persib ke depan sukses untuk mengelabui bek-bek Lao lewat kecepatan pemain Persib. Persoalannya kembali lagi dalam masalah pertama, yaitu pada penyelesaian akhir para pemain depan Persib yang gagal memanfaatkan semua itu.
Acungan jempol atas keberhasilan Lao Toyota FC memainkan skema bertahan ketat pantas diberikan pada Moukda Sousavath. Dia menjadi pemain paling banyak melakukan intercept di antara pemain lain.
Namun, pertahanan Lao FC bukan tanpa celah, beberapa kali through pass yang dilepaskan lini kedua Persib ke depan sukses menerobos bek-bek Lao Toyota lewat kecepatan pemain Persib. Persoalannya kembali lagi dalam masalah pertama, yaitu pada penyelesaian akhir para pemain depan Persib yang gagal memanfaatkan peluang.
3
Persib Pilih Bermain Aman
Ketika melawan New Radiant di pertandingan kandang pertama, Persib nampak sangat bernafsu mencetak gol sebanyak mungkin. Namun, kontra Lao Toyota, Persib justru lebih bermain aman.
Persib lebih banyak memutar bola di lini tengah. Hal itu terlihat dari jumlah operan Persib di pertandingan tersebut mencapai 532 kali dengan rasio kesuksesan 82% dan penguasaan bola mencapai 62%. Dedi Kusnandar menjadi pemain paling banyak melakukan umpan, sebanyak 64 kali dengan persentase kesuksesan 86%.
Setelah gol pertama oleh Atep, Persib terlihat hanya memainkan bola di lini tengah dan hanya sesekali melakukan serangan hingga babak pertama berkahir. Tercatat setelah gol Persib hanya lima kali melakukan tembakan (dua tepat sasaran) dari sembilan tembakan yang dilakukan Maung Bandung di babak pertama.
Karena bermain aman jumlah tembakan Persib menukik turun dibanding pertandingan kandang pertama kontra New Radiant. Pada pertandingan melawan Lao Toyota, Persib hanya melakukan 18 tembakan berbanding 26 tembakan yang mereka lakukan di laga pertama.
Advertisement
4
Lini Serang Lao Toyota Buruk
Bukan hanya lini depan Persib yang tumpul, lini serang Lao FC pun bermain buruk dan terkesan terburu-buru sore tadi. Digempur hampir satu jam pertandingan, pada pertengahan babak kedua pun Lao mulai bangkit untuk melakukan serangan, hanya saja kualitas lini serang dan penyelesaian akhir menjadi sebab utama Lao gagal membawa pulang poin dari Bandung.
Dari total 14 tembakan yang dilepaskan Lao, hanya dua yang sukses menuju sasaran, sedangkan sembilan lainnya tidak menemui sasaran. Pemain Lao FC lebih gemar melakukan tendangan jarak jauh, hal itu terlihat dari pemain Lao Toyota yang paling banyak melakukan tembakan adalah Maitee yang beroperasi di lini tengah, pemain ini melakukan empat kali tembakan dengan hanya satu tepat sasaran.
5
 Man of The Match: Makan Konate
Atep Rizal memang menjadi pencetak gol tunggal sore tadi, namun Makan Konate menjadi sosok sentral yang memberikan pengaruh dalam kemenangan kedua Persib di AFC Cup. Pemain kelahiran Bamako itu bermain cukup baik, dengan sukses mencetak dua kali tembakan dan satu tepat mengarah ke sasaran.
Mantan pemain PSPS Pekanbaru dan BaritoPutera itu sukses mencatatkan total 54 kali umpan dengan rasio kesuksesan hanya 73%. Dan bisa disimpulkan, Konate kerap melepaskan umpan berbahaya dalam upaya menembus ketatnya lini pertahanan lawan.
Selain itu Makan juga turut andil dalam melakukan pertahanan, Makan menjadi pemain terbanyak melakukan tekel. Tekel yang dilakukan Makan berjumlah 13 kali dengan angka kesuksesan sebanyak tujuh kali.
Advertisement
6
Performa Persib kemarin memang jauh dari kata memuaskan dan menyisakan beberapa pekerjaan rumah bagi tim pelatih, utamanya di lini depan. Tapi, menang tetaplah menang, kemenangan itu semakin memantapkan Persib di puncak klasemen Grup H AFC Cup.
(Ashiddiq Adha - Labbola)
Baca Juga:
Goda Bale, MU Siapkan Gaji Fantastis
Liverpool Bakal ke Liga Champions? Ini Prediksinya
Mereka yang Lolos ke Perempat Final Liga Champions
Â
Â
Â
Â