Liputan6.com, Liverpool - Laga besar di Liga Premier Inggris akan tersaji akhir pekan ini. Big match berlangsung saat Liverpool menjamu Manchester United di Anfield, Minggu (22/3/2015).
Pertemuan dua musuh bebuyutan ini diperkirakan bakal berjalan seru. Pasalnya, Liverpool dan MU kini tengah bersaing ketat memperebutkan tiket Liga Champions atau posisi 4 besar.
MU kini masih menduduki peringkat keempat klasemen sementara dengan mengoleksi 56 poin, unggul dua poin atas Liverpool yang menempati posisi kelima. Bila United kalah dalam laga ini, Liverpool akan mengambil alih peringkat keempat atau posisi untuk tiket ke kualifikasi Liga Champions musim depan.
Advertisement
Jelang pertarungan sengit ini, modal positif dibawa kedua tim. Pekan lalu MU menang telak 3-0 atas Tottenham Hotspur di Old Trafford. Sedangkan Liverpool unggul tipis 1-0 atas Swansea.
Penampilan MU ketika menaklukkan Tottenham banyak menuai pujian. Tim Setan Merah yang sebelumnya kerap dikritik karena menampilkan sepakbola negatif, kali ini menerapkan formasi eksplosif.
Manajer MU Louis van Gaal kemungkinan besar akan menurunkan formasi yang sama ketika menghadapi Spurs. Kapten tim Wayne Rooney akan ditempatkan sebagai striker tunggal.
Van Gaal berharap timnya bisa kembali meraih kemenangan atas sang rival agar memiliki peluang besar untuk finis di papan Liga Champions. "[Perburuan untuk posisi empat besar] akan bertahan hingga akhir," ujar Van Gaal.
"Tapi, sebuah kemenangan akan membantu, bahkan banyak membantu. Kemenangan akan terus membantu Manchester United karena setelah kemenangan, Anda membutuhkan kemenangan lain untuk memastikan apa yang sudah dilakukan lawan Tottenham."
Sementara itu, penampilan Liverpool berubah drastis sejak pergantian tahun. Total mereka sanggup mengumpulkan 32 angka dari maksimal 36 poin yang tersedia. Kemenangan di kandang Swansea juga memperpanjang rekor tidak terkalahkan Liverpool menjadi 13 laga terakhir di Liga Premier.
Sekadar catatan, dari 5 kali pertemuan kedua tim, hingga saat ini MU memang masih unggul. Mereka menang 3 kali, sebaliknya Liverpool baru menang 2 kali.
Bagi Liverpool catatan ini menjadi sangat menarik. Selain ingin mengimbangi rekornya dengan MU, Liverpool juga berambisi membalas kekalahan 0-3 pada Desember tahun lalu.
Kemenangan melawan Swansea menimbulkan optimisme tersendiri di benak pelatih Liverpool, Brendan Rodgers. Pelatih asal Irlandia Utara itu optimistis mengakhiri musim di posisi kedua.