Sukses

Mundur dari PBR, Mantan CEO PBR Curhat di Twitter

Ia mundur bukan karena krisis keuangan.

Liputan6.com, Bandung - Marco Gracia Paulo resmi telah mundur dari jabatannya sebagai CEO klub asal Bandung, Pelita Bandung Raya (PBR). Sejak kemundurannya beberapa waktu lalu, Marco belum memberikan keterangannya terkait keputusannya tersebut.


Melalui akun twitter pribadi miliknya @firentzzo, Marco mencurahkan alasannya mundur dari tim yang pada musim lalu berhasil menjadi tim kejutan dengan meraih posisi empat besar tersebut.

Marco memposting alasannya mundur bukan karena krisis keuangan. Menurutnya krisis keuangan telah terjadi selama setahun terakhir dan dirinya pun kerapkali memberikan dana talangan dari kocek pribadinya. Ia mundur lantaran masalah prinsip yang tidak bisa dirinya sebutkan kepada masyarakat.

"Saya mundur karena PRINSIP. Saya tidak pernah teriak-teriak saat harus berdarah-darah bersama manajemen. Tidak ada yang perlu tahu. Jadi mohon, jangan menghakimi," katanya.

Marco pun menjelaskan masalah gaji. Selain pemain yang belum mendapat gaji, manajemen pun sudah tidak digaji selama 6 bulan. Dan dirinyapun sudah tidak bisa memberikan dana talangan untuk hal tersebut.

"Staf manajemen sudah tidak gajian enam bulan, pemain tiga bulan. Mereka (staf manajemen) nonaktif karena sudah tidak punya dana lagi dan selama ini mereka keluar dana pribadi untuk tetap melayani tim," ungkapnya.

Sementara untuk fasilitas apartemen dan mobil tim yang ditarik, itu bukan karena dirinya mundur. Kondisi itu tak lain karena tunggakan sewa apartemen dan mobil sudah menunggak lebih dari satu bulan. Marco pun sudah tidak bisa menalangi biaya sewa seperti sebelumnya.

"Saya keluar dana pribadi, gadaikan mobil pribadi, bahkan perhiasan istri saya untuk terus support tim agar tetap berjalan normal," bebernya.

Selain itu untuk hadiah Bali Island Cup masih berada di panitia penyelenggara dan belum diterima oleh manajemen PBR.

"Jadi tolong, jangan cuma maki-maki dan ikut memfitnah. Saya mundur karena NO MORE RESPECT. Dan itu pilihan saya, bukan untuk tinggalkan tim. Tapi untuk keluarga saya!" tegas Marco.

"Silahkan tanya langsung ke setiap pemain, staf dan suporter apa yang telah saya berikan untuk PBR," tuturnya.