Liputan6.com, Timnas U-23 Indonesia bakal unjuk gigi dalam perhelatan Kualifikasi Piala Asia U-22, 27 hingga 31 Maret 2014. Menarik meraba siapa saja calon kapten tim dalam perhelatan itu.
Terdapat tiga nama yang bakal disorot selama perhelatan berlangsung. Mereka adalah, Manahati Lestusen, Paulo Oktavianus dan sudah tidak asing lagi, Evan Dimas Darmono. Tiga nama itu memang diproyeksikan sebagai kapten tim oleh pelatih Aji Santoso. Pelatih tampaknya memberikan porsi lebih banyak pada pemain warisan Timnas U-19 Indonesia besutan Indra Sjafri.
Tentu saja, pelatih punya alasan khusus memilih tiga pemain tersebut. Namun dari segi statistik, memang tidak dapat disangkal bila 3 gelandang itu punya potensi menjadi leader dalam tim. Siapa pilihan Anda?
Advertisement
Bagaimana statistik trio pemain tersebut, berikut ulasannya>>
1
Playmaker rasa Eropa dari Evan Dimas
Meski berpostur mungil, Evan Dimas dibekali dengan teknik olah bola yang terasah dengan baik. Kaki kiri dan kanan yang sama-sama "hidup", disertai visi dalam membaca permainan, memudahkannya dalam melakukan passing, dribbling, dan mengatur tempo permainan timnya.
Berdasarkan data statistik yang dicatat Labbola, selama tahun 2014Â dari total 42 laga Timnas baik di level kelompok umur dan senior, Evan Dimas mencatatkan 57.4 operan sukses per pertandingan dengan rasio kesuksesan sebanyak 87%. Bila berkaca dari kontribusi secara statistik, Evan tidak salah bila ditunjuk menjadi kapten tim.
Pengagum Andres Iniesta ini pun piawai dalam urusan mencetak gol. Total dia mencetak 15 gol dengan mencatatkan 1.33 tembakan ke arah gawang per pertandingan dan akurasi tembakan sebesar 44%.
Advertisement
2
Gelandang box-to-box bertenaga Kuda
Berbeda dengan Evan Dimas yang berperan sebagai playmaker, Paulo lebih sering terlihat berperan sebagai gelandang box-to-box. Dibekali dengan stamina, kualitas teknik olah bola dan visi yang baik, Paulo memberi warna tersendiri bagi lini tengah timnas U-22.
Kelebihan ini memudahkannya untuk selalu bergerak mencari ruang ketika menyerang dan menjadi pemain pertama yang menghadang lawan ketika bertahan. Selain itu, ia pun mewarisi tipe gelandang tradisional Indonesia yang berani berduel untuk merebut bola dari pemain lawan.
Berdasarkan data statistik dari Labbola, dari total 36 penampilan, Paulo melakukan operan sebanyak 44,2 per pertandingan dengan rasio kesuksesan sebanyak 89,7%. Ini berarti, dia hampir selalu sukses melakukan operan pada rekan setimnya. Nah, kelebihan ini sejatinya bisa membuat Paulo bisa diperhitungkan sebagai kapten timnas U-23.
3
Manahati Lestusen; sang "senior" di Timnas U-23
Dari segi individu, dua pemain di atas memang punya kualitas. Tapi Manahati Lestusen bisa dianggap paling cocok menjadi kapten tim mengingat dia sudah "senior" di kelompok umur tersebut.
Pria yang pada musim 2015 ini memperkuat Barito Putera di kancah ISL sempat mengeyam skuat tim SAD di Uruguay. Bahkan, dia pernah dikontrak klub asal Belgia, CS Vise pada 2013 sebelum berlabuh ke Persebaya Surabaya.
Kemampuannya untuk bermain sebagai bek tengah, bek kiri dan gelandang bertahan dengan sama baiknya memberinya tempat reguler di skuat Persebaya musim lalu. Menurut coach Rahmad Darmawan (RD) yang menukangi Persebaya di mana Manahati menjadi salah satu pemainnya, keistimewaan Manahati terletak pada kelugasan dan kemampuan yang mumpuni dalam melakukan man-marking.
Lebih dari itu, kemampuannya dalam membaca permainan dan memenangi duel udara jadi catatan tambahan bagi Manahati. Namun demikian, RD menggarisbawahi kelemahan dalam melakukan covering. Alasan inilah yang membuat RD lebih sering menempatkannya sebagai gelandang bertahan.
Berdasarkan data statistik yang dicatat Labbola selama tahun 2014, Manahati melakoni total 25 pertandingan. Ia yang lebih sering ditempatkan sebagai gelandang bertahan (holding midfielder) mencatatkan rataan 1,7 tekel sukses dan 2,71 intersep sukses dalam setiap pertandingan.
Posturnya yang terhitung mungil bukan halangan untuk memenangi duel udara. Tercatat jika dirata-rata, ia memenangi 4,63 duel udara per pertandingan. Dalam menyerang, kontribusinya tak bisa diabaikan. Ia melakukan rataan 44,4 operan sukses dan akurasi 86%Â dalam tiap pertandingan.
Mengingat pengalamannya di level klub dan internasional serta faktor senioritas, pelatih Aji Santoso bukan tidak mungkin akan mempercayakan ban kapten kepada Manahati. Aji Santoso bahkan telah menunjuk Manahati sebagai kapten untuk laga persahabatan menghadapi Vietnam. Bisa jadi, di masa yang akan datang, ban kapten timnas senior akan dikenakan oleh Manahati.
Advertisement
4
4. Grafis
Menarik untuk ditunggu kiprah ketiga gelandang timnas U-22 di ajang kualifikasi Piala Asia 2015 mendatang.
(Yovinus Krisantus/Labbola)