Liputan6.com, Jakarta - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menegaskan, kalau pihaknya baru merekomendasi 11 tim yang bisa mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2015.
Dari 18 tim peserta ISL, terdapat enam kesebelasan yang masuk kategori D atau tidak direkomendasikan ikut kompetisi kasta tertinggi Indonesia tersebut.
Ketua Tim Verifikasi BOPI, Iman Suroso, membeberkan, enam tim yang masuk ke dalam kategori D, yakni Mitra Kukar, Persela Lamongan, Gresik United, Perseru Serui, Pelita Bandung Raya (PBR), dan Arema Cronus. Iman juga menjelaskan secara rinci apa saja hal yang menyebabkan enam tim tersebut masuk dalam kategori D.
Baca Juga
"PBR belum menyerahkan laporan pajak, tidak ada kontrak stadion, belum ada pembinaan pemain muda dan kegiatan sosial," jelas Iman ketika ditemui wartawan di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Advertisement
"Kalau Persela belum menyerahkan laporan pajaknya. Sementara Mitra Kukar dan Gresik United belum menyerahkan laporan pajak dan kegiatan sosial. Sedangkan Perseru Serui masalahnya adalah laporan pajak, pembinaan sosial dan pembinaan usia muda," ujar Iman.
Untuk Arema, Iman menjelaskan kalau klub kebanggaan warga Malang tersebut menjadi tim yang paling banyak belum menyerahkan berkas. "Arema belum memberikan laporan keuangan, laporan pajak, akte pendirian, NPWP yang masih bermasalah serta ada laporan tunggakan gaji yang belum dilunasi," terangnya.
BOPI sendiri masih memberikan waktu kepada tim-tim yang belum lolos verifikasi hingga hari Selasa (30/3/2015). "Jika belum dilengkapi, maka 6 tim yang berada di kategori D tidak kami rekomendasikan ikut kompetisi. Bukan berarti kami tidak merekomendasikan kompetisinya, kami hanya merestui tim-tim yang lolos verifikasi," papar Ketua Umum BOPI, Noor Aman.
Baca juga:
6 Dinasti Ayah dan Anak yang Menjadi Pesepak Bola