Liputan6.com, Jakarta - Cowok. Mungkin itulah yang terlintas di benak setiap orang saat pertama kali melihat Aprilia S Manganang. Wajar saja, karena pemain Jakarta Electric PLN ini memiliki dada bidang, lengan kekar, dan sedikit kumisan. Selain penampilan, kekuatan April saat bermain juga berbeda dengan wanita lainnya, terutama saat melancarkan smes.
Kondisi seperti itulah yang membuat status gender April sempat dipertanyakan tim Popsivo Polwan di Liga Bola Voli Indonesia (Livoli) 2011. Saat itu, Popsivo menolak bertanding melawan Alko Bandung, klub April bermain, karena hasil feminine test-nya belum keluar.
Kondisi ini kembali terulang di Livoli 2013. Kali ini Bank Jatim Surabaya dan Petrokimia Gresik yang melancarkan protes. Tak hanya itu, status gender April juga diprotes Filipina dalam kualifikasi kejuaraan dunia zona Asia Tenggara di Vietnam.
Advertisement
April pun harus menjalani sejumlah tes medis untuk membuktikan dirinya benar wanita. Kondisi ini sempat membuatnya putus asa. Namun berkat doa dan dukungan dari keluarga, teman, serta sejumlah pihak, April akhirnya bisa mengatasi situasi ini.
Pada 2014 silam, perempuan kelahiran Pulau Siau, Sulawesi Utara, 27 April 1992 ini, bisa tampil di ajang kompetisi bola voli Proliga memperkuat Manokwari Valeria Papua Barat. Tahun ini, April membela Jakarta Electric PLN.
Tak hanya itu, pemain yang akrab dengan nomor 7 ini juga dipanggil untuk memperkuat timnas Indonesia di SEA Games 2015 Singapura. Apa harapan April di Proliga dan SEA Games 2015? Simak video wawancara khusus April di bawah ini:
Â