Liputan6.com, Jakarta Belgia hanya bermain dengan 10 orang saat menghadapi Israel setelah Vincent Kompany menerima kartu kuning keduanya. Pelatih Belgia, Marc Wilmots, duga kelelahan adalah penyebab hilangnya fokus pemain.
Pada lanjutan kualifikasi Euro 2016, Rabu (1/4) dini hari WIB, mempertemukan Belgia dengan Israel. Belgia yang dianggap tengah mengalami masa “generasi emas” diprediksi memenangkan laga yang berlangsung di Teddi Malcha Stadium, Jerusalem ini.
Tanda-tanda kemenangan langsung muncul saat laga baru memasuki masa sembilan menit. Marouane Fellaini adalah aktor kemenangan Belgia malam itu. Ia mencetak gol rebound memanfaatkan bola mentah hasil sepakan Radja Nainggolan dan Vincent Kompany.
Advertisement
Belgia sebenarnya tampil cukup impresif dengan 56 persen penguasaan bola. Setan Merah—julukan timnas Belgia—juga menghasilkan sembilan yang tujuh diantaranya mengarah ke gawang. Sayang tidak ada gol tambahan hingga laga usai.
Marc Wilmots menilai tempo permainan timnya menurun di babak kedua. Pelatih 46 tahun ini masih akan mencari tahu kendala sesungguhnya yang timnya alami. “Saya tidak tahu jika pada babak kedua semua pemain kelelahan atau yang lainnya, tapi kami akan cari tahu,” kata Wilmots seperti dikutip situs resmi UEFA.
Menurut pelatih yang pernah bermain untuk Bordeaux dan Schalke 04 ini, alasan ia mengganti salah satu gelandang andalannya karena faktor kelelahan. “Saya memutuskan untuk mengganti Eden Hazard karena saya pikir dia kelelahan, tapi kemudian kami dapat kartu merah,” tuturnya.
Faktor kelelahan itu diduga membuat pemain hilang fokus dan frustasi. Hingga pada akhirnya, Vincent Kompany melakukan pelanggaran yang membuat wasit Clattenburg harus mengusirnya dari lapangan buah kartu kuning keduanya pada menit ke-64.
“Saya tidak dapat mengerti mengapa Vincent Kompany dapat kartu kuning keduanya, tapi sebagai pemain saya memberikan rasa hormat yang besar padanya,” tutupnya menilai kartu kuning yang didapatkan Kompany.
Baca juga:
Chelsea Persilakan Cech Gabung Arsenal