Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung meneruskan tren positif di awal gelaran QNB League 2015. Setelah memenangi pertandingan pertama melawan Semen Padang, skuat Pangeran Biru kembali menjamu Pelita Bandung Raya (PBR) di Stadion Si Jalak Harupat dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan tiga gol tanpa balas.
Kemenangan atas PBR membawa Persib ke puncak klasemen sementara QNB League 2015 dengan raihan 6 poin dari 2 pertandingan. Sedangkan PBR yang baru meraih 1 poin dari 2 laga harus puas berada di posisi 13. Berikut ulasan statistik pertandingan oleh Labbola.
Berikut 3 Fakta Menarik Kemenangan Persib Atas PBR:
PBR Menekan di Babak Pertama
PBR Menekan di Babak Pertama
Menghadapi PBR, coach Djadjang Nurjaman menurunkan skuat terbaiknya. Dimotori oleh Firman Utina dan Makan Konate dalam skema 4-3-3, Persib langsung menekan sejak awal pertandingan. Meskipun unggul secara kualitas, lini serang Persib tak mampu berbuat banyak menghadapi ketatnya pressing dari pemain PBR dan begitu pula sebaliknya.
Ketatnya pertahanan membuat kedua tim lebih sering memperagakan umpan-umpan pendek menuju sisi sayap yang kemudian diakhiri dengan umpan silang ke kotak penalti. Tercatat sepanjang babak pertama, Persib melakukan 226 kali passing dengan persentase kesuksesan 83% dan 3 kali tembakan dengan hanya satu yang mengarah ke gawang PBR.
Imbang tanpa gol di paruh pertama, Persib tancap gas di babak kedua. Dengan mengandalkan kecepatan dan akselerasi duo Atep-M. Ridwan di sisi sayap yang ditopang oleh Makan Konate yang dibebaskan bergerak di lini tengah, alur serangan Persib menjadi lebih bervariasi.
Umpan-umpan pendek menuju sisi sayap yang sering diperagakan di babak pertama, kali ini divariasikan dengan umpan-umpan daerah menuju kotak penalti PBR. Terbukti dengan catatan hanya melakukan 154 kali passing, berkurang drastis dengan yang terjadi di babak pertama.
Advertisement
Persib Melakukan Pergantian Pemain yang Tepat
Persib Melakukan Pergantian Pemain yang Tepat
Masuknya Dedi Kusnandar menggantikan Firman Utina dan M. Taufiq yang menggantikan Atep di pertengahan babak kedua mempertegas keinginan coach Djanur memenangi pertandingan ini. Keduanya bahkan berkontribusi atas dua gol tambahan yang diciptakan Maung Bandung.
Dedi Kusnandar memberikan assist pada Makan Konate melalui tendangan pojok dan Taufiq melengkapi kemenangan Persib melalui golnya di menit 83. Sepanjang babak kedua, Persib mencatatkan tujuh kali tembakan dengan tiga di antaranya mengarah ke gawang dan berbuah gol.
PBR secara statistik tidak bermain buruk. Labbola mencatat tim yang pada musim ini bermarkas di Bekasi ini mengungguli Persib dalam penguasaan bola yaitu sebanyak 55% berbanding 45%. Namun demikian, lini pertahanan yang digalang oleh Vladimir Vujovic dan Achmad Jufriyanto terlalu tangguh untuk lini serang PBR.
Praktis pemain-pemain PBR lebih sering mengalirkan bola di lapangan tengah atau melakukan percobaan tembakan dari luar kotak penalti Persib. Tercatat selama 90 menit, PBR total melakukan 382 kali umpan sukses dari total 457 kali dan 11 tembakan dengan hanya 3 yang mengarah ke gawang I Made Wirawan.
Pemain Terbaik: Makan Konate
Pemain Terbaik: Makan Konate
Tampil apik musim lalu, Makan Konate semakin dipercaya untuk menjadi roh permainan Persib musim ini. Tampil 90 menit melawan PBR, pemain asal Mali bernomor punggung 10 ini kerap merepotkan lini pertahanan PBR. Kualitas teknik, visi dan kreatifitasnya sangat mendukung skema serangan Persib.
Gol kedua Persib yang ia cetak dengan memanfaatkan tendangan pojok Dedi Kusnandar adalah bukti kualitasnya dalam membaca permainan dan perubahan strategi yang diterapkan pelatih Djadjang Nurjaman di babak kedua.
Dengan kelebihan ini, menarik ditunggu kiprah Persib dan Makan Konate pada pertandingan-pertandingan berikutnya. Jika tampil konsiten, bukan tidak mungkin tim kebanggan masyarakat Bandung ini menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara Liga Indonesia. (Yovinus Krisantus - Labola)
Advertisement