Sukses

Torehan Gol Sepekan Bergulir Bukti ISL Telah "Naik Kelas"

Berapa jumlahnya?

Liputan6.com, Perhelatan ISL-QNB League 2015 resmi dihentikan PSSI dan PT Liga Indonesia selaku regulator kompetisi. Dinamika kompetisi menjadi alasan utama ISL-QNB League distop sementara 12 sampai 25 April 2015.

Terlepas dari faktor non-teknis, ISL menyajikan pertarungan sengit. Jumlah gol yang tercipta selama sepakan  bergulirnya ISL menjadi indikator terdepan ISL telah naik kelas.

Total,  di 17 pertandingan yang telah dimainkan dalam lima hari terakhir, hampir seluruh peserta telah memainkan dua pertandingan dengan menghasilkan 51 gol atau jika dirata-rata setiap laga menghasilkan 3 gol.

Dari 51 gol itu, dicetak oleh 41 pemain berbeda. Dan uniknya, dari selalu tercipta gol di 17 laga. Dengan kata lain, tidak ada pertandingan yang berakhir tanpa gol. Bukan tidak mungkin, bila ISL tetap berputar bakal terus menciptakan banyak gol.

ISL 2015 dibuka lewat gol Osas Saha ke gawang Yoo Jae-hoon di pertandingan Perseru vs Bali United Pusam. Sementara gol penalti pertama digelaran LSI 2015, dicetak oleh Bambang Pamungkas, saat pertandingan Arema vs Persija.

Selengkapnya>>

2 dari 7 halaman

1

Pemain lokal lebih produktif

Pembatasan kuota jumlah pemain asing di LSI kali ini sepertinya mulai memberikan dampak yang baik bagi perkembangan pemain lokal.

Dari 51 gol yang telah dicetak selama 17 pertandingan awal, pemain lokal sukses mencetak 37 gol atau 73% dari total keselurahan gol selama 17 pertandingan pembuka.

Pemain lokal yang paling produktif sejauh ini adalah penyerang Persija, Bambang Pamungkas dan penyerang Bali United, Lerbi Eliandri. Masing-masing pemain sudah mencetak tiga gol ke gawang masing-masing lawannya.

Sementara gol yang diciptakan  pemain berpaspor asing hanya 14 gol. Jika dihitung dari jumlah personelnya, hanya ada 11 orang pemain asing yang sanggup mencetak gol di lima hari awal ISL.

Hanya Fabiano Beltrame (Arema) dan Osas Saha (Perseru) lah pemain asing yang mampu mencetak lebih dari satu gol sejauh ini. Fabiano telah mencetak tiga gol, sedangkan Osas sudah membukukan dua gol.

3 dari 7 halaman

2

15 menit pertama sajikan banyak gol

Bila melihat dari waktu gol, interval waktu tercipta gol paling banyak terjadi di setiap 15 menit menit awal.

Sebanyak 13 gol tercipta di 15 menit awal, atau seperempat dari total keseluruhan gol yang dicetak. Pencetak gol tercepat dalam pertandingan di LSI 2015 adalah Lerbi Eliandri. 

Lerbi mencetak gol saat pertandingan baru memasuki menit ketiga, ke gawang Persipura yang dijaga, Dede Sulaiman, pada pertandingan Rabu (8/4/2015).

Sebaliknya, 15 menit di babak kedua jarang terjadi gol. Terhitung, mulai dari menit 45 sampai 60, total hanya terjadi 4 gol.

Sedangkan 15 menit akhir juga menjadi momen banyak terjadinya gol. Tercatat, 11 gol tercipta di waktu rawan tersebut. Dari 11 gol yang tercipta di interval waktu 15 menit terakhir, 4 gol terjadi di masa injury time.

4 dari 7 halaman

3

Rabu keramat

ISL 2015 dibuka Sabtu (4/4/2015), di mana pada hari tersebut berlangsung enam pertandingan. Tercipta 18 gol dalam enam laga tersebut, atau rata-rata setiap pertandingan tercipta 3 gol.

Duel Arema vs Persija merupakan pertandingan dengan jumlah gol terbanyak, di mana delapan gol tercipta di pertandingan itu, dan masing-masing tim mendapat jumlah yang sama.

Laga yang diselanggarakan  Rabu (8/4/2015) adalah hari di mana rata-rata gol terbanyak terjadi di lima hari awal gelaran LSI 2015.

Dari empat pertandingan yang diadakan pada hari tersebut, tercipta 16 gol, atau rata-rata 4 gol per pertandingan. Jumlah tersebut sebenarnya sama dengan rata-rata gol yang terjadi di pertandingan Senin (6/4/2015).

Hanya saja pertandingan di hari itu, menyelenggarakan satu pertandingan antara ketika PSM mengalahkan Persiba Balikpapan.

5 dari 7 halaman

4

Bomber spesialis bola mati

Dari 51 gol yang telah tercipta selama lima hari pertama LSI 2015, 37 gol di antaranya diciptakan lewat proses open play, atau 73%. Dan sisanya tercipta lewat proses bola mati dan penalti.

Dari 14 gol yang tercipta dari bola mati, 7 gol tercipta lewat tendangan bebas, 3 melalui tendangan penjuru dan 4 gol dilesatkan melalui tendangan penalti.

Bambang Pamungkas layak dinobatkan sebagai raja bola mati. Dari tiga gol yang telah dia ciptakan kesemuanya berasal dari proses bola mati, saat melawan Arema. Jika dirinci, dua gol dicetak Sang Kapten lewat tendangan bebas dan sisanya dicetak lewat eksekusi titik putih.

Tidak hanya Bepe yang patut dijuluki sebagai spesialis bola mati. Osas Marvelous Saha juga pantas mendapatkan predikat tersebut. Striker Perseru itu telah mencetak total dua gol, dan dua gol tersebut sukses dicetak melalui tendangan bebas saat melawan Bali United Pusam (4/4).

Selain, Bepe dan Osas, pemain belakang Arema, Fabiano Beltrame juga boleh bergabung dengan para penyandang predikat raja bola mati.

Dua dari tiga gol Fabiano juga ia cetak melalui proses bola mati, hanya saja dua gol yang  ia bukukan adalah lewat tendangan penalti. Satu gol lainnya, ia ciptakan lewat sundulan setelah memanfaatkan tendangan bebas.

6 dari 7 halaman

5

Kiper terbaik musim lalu jadi bulan-bulanan

Dari empat kiper yang memperkuat tim-tim semifinalis ISL musim lalu, tiga di antaranya mendapatkan rapor merah dari jumlah kebobolan yang telah bersarang ke gawang mereka.

Tiga dari empat nama kiper itu adalah, Kurnia Meiga (Arema), Dennis Romanovs (Pelita Bandung Raya) dan Yoo Jae Hoon (Persipura), untuk nama terakhir, saat ini telah berganti seragam memperkuat Bali United.

Kurnia Meiga, kiper yang memiliki catatan statistik yang mengesankan musim lalu, harus memulai liga dengan kekecewaan, empat gol  bersarang di gawangnya saat melawan Persija, sehingga pada pertandingan tersebut Arema gagal meraih angka penuh.

Namun pada pertandingan kedua, saat bersua Barito Putera, Meiga memperbaiki performa dengan melakukan clean sheet.

Berikutnya adalah Dennis Romanovs, kiper berpaspor Latvia tersebut juga mencatatkan angka kebobolan yang sama dengan Meiga, yaitu empat kali. Saat melawan Sriwijaya FC, Denis bermain apik sepanjang laga, namun sayang, Goran Ljubojevic menjadi pemain pertama yang memecah keperawanan gawang kiper veteran itu.

Saat menghadapi Persib, Denis bermain buruk, Denis malah kebobolan sampai tiga kali. Bahkan, Denis melakukan blunder untuk terciptanya gol ketiga Persib lewat Taufik.

Yoo Jae Hoon, malah lebih buruk lagi, kiper yang musim ini berseragam Bali United Pusam ini bahkan sudah menderita tujuh kali kebobolan. Atau rata-rata dari dua pertandingan awalnya di ISL, Yoo Jae Hoon sudah dibobol 3,5 gol setiap pertandingannya!.

Sebuah angka yang menyedihkan untuk seorang penjaga gawang yang bermain baik musim lalu bersama Persipura. Hal itu, juga menjadikan Yoo sebagai penjaga yang paling sering memungut bola dari gawangnya di antara kiper-kiper lainnya di LSI sejauh ini.

Berbeda dengan tiga kiper di atas, kiper sang juara bertahan, I Made Wirawan, mencatatkan catatan mengesankan selama dua pertandingan pertamanya di LSI. Dari 51 gol yang sudah tercipta di LSI, tidak satupun  di antara gol tersebut yang bersarang ke gawang Made.

Artinya, penjaga gawang asal Bali tersebut selalu mencatatkan cleansheet. Atau menjadikan Made satu-satunya kiper yang melakukan cleansheet di dua pertandingan awalnya di LSI 2015.

7 dari 7 halaman

6

Grafis

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/849154/original/019889500_1428800442-Rekap_Gol_17_Laga_perdana_QNB_League-01.jpg

(Ashiddiq Adha/Labbola)