Sukses

Belum Digaji, Pemain Persija Wajar Mogok Latihan

Sudah 3 bulan tidak digaji, para pemain Persija bisa saja untuk memilih pergi dan mencari klub baru.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan pemain Timnas Indonesia era 80-an, Bambang Nurdiansyah, ikut berkomentar terkait kabar Persija mogok latihan, karena adanya tunggakan gaji selama tiga bulan. Menurut pria yang akrab disapa Banur ini, klub tidak menggaji pemain dan pelatih bukanlah hal yang layak dilakukan, karena menyangkut nafkah.

Padahal, Persija sendiri baru mendapat sponsor utama yakni sebuah stasiun televisi nasional dan sebuah perusahaan ritel, serta perusahaan ban. Akan tetapi, pada kenyataannya manajemen Persija belum juga membayar tunggakan gaji mereka kepada para pemain.

Menurut Banur, banyak dampak yang bisa terjadi apabila klub tidak membayar gaji para pemain dan pelatihnya tepat waktu. Dia juga menganggap wajar bila pada akhirnya para pemain memilih mogok berlatih karena belum digaji.

"Kalau tidak sampai digaji itu tidak layak. Ini masalah nafkah, bagaimana bisa bermain dengan tenang, bahayanya nanti sampai menjual skor," kata Banur kepada wartawan di acara Menakar Calon Ketua Umum PSSI yang Kapabel, di Gedung Serbaguna Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2015).

"Kalau pemain mogok itu wajar. Seharusnya tidak boleh ada klub profesional setingkat ISL melakukan penunggakan gaji pemain. Pemain Persija saya lihat sudah profesional, tapi pengurusnya tidak," tegas Banur.

Eks pelatih Arema ini menekankan agar para pemain Persija bisa mengambil keputusan bila klub sudah tidak menggaji mereka selama tiga bulan. Menurut Banur, kondisi tunggakan gaji selama berbulan-bulan jauh dari kata ideal untuk sebuah klub profesional.

"Kalau saya dalam kondisi tersebut, saya beri waktu tiga bulan kepada pengurus. Setelah tiga bulan, itu terserah pemain. Nanti jangan-jangan pelatih duluan yang cabut," jelas Banur. 

Baca juga: 

5 Calon Pendamping Rooney di MU Musim Depan

MU "Usir" Van Persie dengan Pesangon Rp 94 Miliar

Marquez Ungkap 2 Pesaing Juara di Moto GP