Sukses

Siapa La Nyalla Mattalitti, Ketua Umum PSSI yang Baru

La Nyalla menang telak dalam pemilihan yang berlangsung di Hotel J.W. Marriot, Surabaya setelah mengumpulkan 92 suara dari 106 pemilih.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Kongres Luar Biasa (KLB) hari ini (18/4/2015) di Surabaya, Jawa Timur, La Nyalla Mattalitti akhirnya resmi menjadi Ketua Umum PSSI periode 2015-2019. La Nyalla menang telak dalam pemilihan yang berlangsung di Hotel J.W. Marriot, Surabaya setelah mengumpulkan 92 suara dari 106 pemilih.

Dengan demikian, La Nyalla menggantikan posisi Djohar Arifin Husin, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum PSSI untuk periode 2011-2015. La Nyalla sendiri sebelumnya diketahui merupakan Wakil Ketua Umum PSSI sejak 2013 hingga 2015.

Pria berusia 55 tahun ini mengalahkan lima kandidat lainnya dalam pertarungan menuju kursi nomor satu PSSI. Sebelumnya, empat kandidat lainnya, Djoko Driyono, Djohar Arifin, Sarman, dan Achsanul Qosasih, memutuskan mundur dari persaingan jelang KLB berlangsung.

La Nyalla terbilang banyak mengikuti organisasi seperti Pemuda Pancasila, GM Kosgoro, KNPI, KADIN, dan HIPMI. Dia cukup aktif di dunia politik, sempat menjabat sebagai Wakil Bendahara DPD Golkar Jawa Timur, dan juga Ketua DPW Partai Patriot Jawa Timur.

Pria kelahiran 10 Mei 1959 ini namanya mencuat di dunia persepakbolaan Indonesia setelah diangkat menjadi anggota Exco PSSI 2011. Sebelum kemudian dia memutuskan membentuk KPSI, karena berseberangan dengan kebijakan PSSI kala itu.   

La Nyalla ketika itu terpilih melalui Kongres Luar Biasa/KLB (Extra Ordinary Congress) yang diprakarsai Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 10 Desember 2012. Perdamaian antara PSSI dan KPSI menjadikan La Nyalla sebagai Wakil Ketua Umum PSSI sekaligus menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN).

Di akhir masa jabatan, La Nyalla kembali maju sebagai calon Ketua Umum. Jalan La Nyalla sebagai PSSI 1 cukup moncer. Dia tak menemui hambatan untuk menjadi orang tertinggi di induk organisasi sepak bola Indonesia itu.

Namun, tak lama setelah pengangkatan La Nyalla, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) langsung memutuskan membekukan PSSI. Pembekuan itu karena PSSI dianggap tidak melaksanakan rekomendasi BOPI yang hanya meloloskan 16 tim untuk berkompetisi di QNB League 2015 dan telah diberikan surat teguran sebanyak tiga kali.

Pria lulusan Fakultas Tehnik Sipil, Universitas Brawijaya ini pun kemudian memilih melawan Kemenpora melalui jalur hukum.  La Nyalla menegaskan, PSSI akan tetap mengikuti aturan hukum FIFA dan menyiapkan langkah hukum untuk merespons keputusan Menpora.


Baca Juga:
PSSI Dibekukan!
Menang Telak, La Nyalla Pimpin PSSI Periode 2015-2019
PSSI Dibekukan, ISL Disupervisi KONI/KOI