Liputan6.com, Surabaya- Anggota Komite Eksekutif terpilih, Djamal Azis bersyukur bila surat pembekuan PSSI dari pemerintah ditembuskan Menpora Imam Nahrowi pada Presiden Republik Indonesia.
Menurut Azis, surat tersebut membuka peluang PSSI, Menpora, dan Presiden Joko Widodo duduk bersama menyelesaikan masalah.
Ya, di Ulang Tahun ke-85 PSSI, induk olahraga yang didirikan pada 1930 itu mendapat kado pahit. Menpora menjatuhkan sanksi pembekuan PSSI setelah dianggap membandel karena dianggap tidak mengindahkan peringatan yang telah dilayangkan sebanyak 3 kali.
"Syukur Alhamdullah bila Menpora menembuskan surat ke Presiden. Ini membuka kemungkinan PSSI bertemu Presiden bersama Menpora menjelaskan duduk masalah sebenarnya," ujar Habib, sapaan akrab Djamal Azis.
"PSSI bukan anak tiri," tegasnya.
"Presiden harus mau mendengarkan PSSI karena sepak bola itu hiburan rakyat. Presiden harus mau menampung aspirasi rakyat, sesuai janjinya," sambung Azis.
Djamal meminta, seharusnya masalah Menpora-PSSI ikut menggungah orang nomor 1 di Indonesia itu. "Sepak bola harus dianggap penting oleh negara. Ini juga menjadi kepentingan rakyat."
Mantan Anggota Komisi X DPR RI itu juga mengaku heran dengan pernyataan Menpora yang bakal mengambil alih seluruh kegiatan Timnas dan Kompetisi.
"Memang mudah mengeluarkan anggaran? Banyak tahapannya lewat BPK dan Departemen Keuangan. Saya tahu, karena dulu saya di bagian anggaran Komisi X DPR RI," bebernya.
"Bukan Anak Tiri, Presiden Harus Temui PSSI Bersama Menpora"
Djamal berharap Jokowi mempertemukan PSSI dengan Menpora.
Advertisement