Â
Liputan6.com, Surabaya- Kementrian pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tampaknya harus berpikir ulang bila ingin mengambil seluruh produk PSSI. Salah satunya dari segi pembiayaan Tim Nasional, lebih-lebih jika ingin "ikut bermain di kompetisi"
Bila benar pemerintah dalam hal ini Kemenpora mengambil alih kompetisi, lantas dari mana dananya? Apakah ingin mengambil dari APBN? Jika itu langkah yang diambil, Kemenpora harus mengajukan anggaran kepada DPR dan harus dituangkan pada Undang-Undang.
Setidaknya, pertanyaan tersebut yang mesti dijawab Menpora Imam Nahrawi. Bukan hanya kompetisi, pendanaan mengenai Tim Nasional pun demikian.
"Bila mau memutar kompetisi, itu butuh dana. Nah, sekarang dana darimana? Apakah ada slot di APBN untuk itu? Belum tentu ada. Kalau mau slot dana itu diisi, berarti harus persetujuan DPR lagi," ujar anggota Komite Eksekutif PSSI, Djamal Azis di Surabaya.
Djamal meminta Menpora harus berpikir seribu kali jika ingin mengambil alih kompetisi. "Terus, duitnya dari mana. APBN dari mana? Terlebih dulu dirancang Bappenas. Anggaran tidak datang begitu saja, harus diajukan lewat Bapenas dan Departemen keuangan. Tidak instan, termasuk prestasi," tambahnya.
Seperti diketahui, Kementrian Pemuda dan Olahraga menerbitkan Surat Keputusan bernomor 0137 tahun 2015 berisi pembekuan PSSI. Mereka bakal mengambil alih PSSI, Timnas Indonesia dan kompetisi. Seluruh kegiatan PSSI tidak diakui oleh Pemerintah.
Baca Juga
Baca Juga:
Advertisement
Taklukkan Valencia, Barcelona Jauhi Kejaran Madrid