Liputan6.com, Jakarta - Sejak pertama kali Liga Indonesia digulirkan, pemain asing selalu datang silih berganti. Mereka datang dan pergi memperkuat klub-klub di liga kasta tertinggi sepakbola Indonesia yang musim ini bernama Qatar National Bank (QNB) League.
Tak sedikit dari pemain asing ini memberikan kontribusi dalam prestasi klub yang dibelanya.
Tak mudah melupakan bagaimana kiprah para legenda seperti Jacksen F. Tiago dan Fandi Ahmad. Masih segar pula dalam ingatan bagaimana hiburan pertunjukan skill dan gol-gol dari Emanuel De Porras, Ronald Fagundez, Zah Rahan, Gustavo Lopez, dan tentu saja Cristian “El Loco” Gonzalez yang telah memilih menjadi warga Negara Indonesia.
Regulasi PT Liga Indonesia yang memperbolehkan klub mengontrak pemain asing tentu saja dimanfaatkan tiap klub. Mengingat kualitas pemain asing dianggap bisa memberikan jaminan kesuksesan. Untuk QNB League 2015, regulasi yang diberlakukan adalah maksimal 3 pemain asing per klub.
Dalam pekan pertama QNB League 2015 ini, ada 4 pemain asing debutan yang turun membela timnya masing-masing. Mereka adalah Alan Aciar (Persija), Andrezinho (Barito Putra), Balsa Bozovic (Persela), dan Goran Ljubojevic (Sriwijaya).
Bagaimana rapor mereka di awal QNB League 2015 ini? Berikut ulasannya:
Alan Aciar
Alan Aciar
Kehilangan Fabiano Rosa Beltrame yang hijrah ke Arema Cronus memaksa manajemen Persija segera mencari pemain berkualitas untuk mengisi pos di lini belakang. Pemain asal Argentina berumur 26 tahun ini dipercaya untuk menjadi tembok lini pertahanan Persija musim ini.
Pria bertinggi 180 cm yang pernah memperkuat Racing Club dan San Lorenzo di liga Argentina itu aslinya berposisi sebagai bek tengah. Namun demikian, ia pun bisa bermain sebagai bek kanan.
Meski belum mampu mengantarkan Persija memenangi 2 laga awal musim ini, penampilan Alan Aciar cukup menjanjikan. Labbola mencatat, Alan Aciar dipercaya tampil penuh dalam 2 pertandingan, menghadapi Arema Cronus dan Persela.
Sebagai bek tengah, meski hanya mencatatkan rata-rata 2 kali tekel sukses, pengalaman dan ketenangannya mencatatkan rata-rata 5,5 kali intersep, 7 sapuan sukses per pertandingan dan hanya melakukan total 3 kali pelanggaran.
Posturnya yang tergolong tinggi memudahkannya memenangi duel udara. Tercatat Alan Aciar memenangi 9,5 kali duel udara dalam setiap pertandingan. Tak hanya itu, kemampuannya dalam memulai serangan pun patut diperhitungkan. Ia melakukan rata-rata 31 umpan sukses dengan persentase sebesar 77 persen per pertandingan.
Advertisement
Andrezinho
Andrezinho
Laskar Antasari, julukan bagi PS Barito Putra, berhasil merekrut playmaker asal Brasil Andrezinho untuk melengkapi kuota pemain asingnya. Playmaker asal Brasil itu pernah memperkuat klub elit Brasil, Corinthians. Terakhir, pemain bernama lengkap Andre Francisco Williams Rocha da Silva membela klub Malaysia Johor Darul Takzim FC.
Kontribusinya sejauh ini cukup meyakinkan. Terbukti dengan kemenangan 2-0 atas Persela di Lamongan dan hanya kalah tipis 0-1 dari tim kuat Arema dalam 2 pertandingan awal QNB League 2015.
Labbola mencatat, dalam 2 pertandingan di Jawa Timur, Andrezinho selalu bermain penuh dan melakukan rata-rata 45 kali umpan sukses dengan rasio 79 persen per pertandingan. Dipercaya sebagai pengatur serangan, ia melakukan rata-rata 2,5 dribel sukses dan 5 kali tendangan (1 tepat sasaran) dalam tiap pertandingan.
Selain itu, ia pun tak segan ikut bertahan. Tercatat ia melakukan 3,5 kali tekel sukses dan 1,5 intersep sukses per pertandingan. Ia bahkan telah mengoleksi 1 kartu kuning dari total 3 pelanggaran yang dilakukannya.
Balsa Bozovic
Balsa Bozovic
Persela memang piawai dalam mendatangkan pemain tengah berkualitas untuk menjaga asa bertahan di kasta tertinggi liga Indonesia. Setelah era Gustavo Lopez dan Serdjan Lopicic, klub asal Lamongan ini berhasil mendatangkan Balsa Bozovic.
Pemain asal Montenegro berumur 27 tahun ini pernah berlaga di Europa League bersama FK Zeta Golubovac. Kelebihannya terletak pada akurasi umpan, visi permainan dan eksekusi bola mati yang cukup mumpuni.
Dalam dua laga awal, kontribusinya sangat menjanjikan. Menjalani dua laga kandang menjamu Barito Putra dan Persija, gelandang serang ini melakukan rata-rata 54 kali umpan sukses dengan rasio sebesar 82 persen. Ia pun melakukan total 9 kali tembakan dimana hanya 2 yang tepat sasaran.
Tak hanya itu, ia pun berani berduel dengan pemain lain ketika bertahan. Tercatat ia telah mengantongi 1 kartu kuning dari total 7 pelanggaran yang ia lakukan.
Advertisement
Goran Ljubojevic
Goran Ljubojevic
Pemain berusia 31 tahun yang pernah memperkuat Dinamo Zagreb dan Genk adalah amunisi baru klub asal Palembang. Torehan 20 gol dari 27 kali penampilan bersama Balestier Khalsa musim lalu membuat manajemen Sriwijaya tertarik merekrutnya sebagai tandem bagi Ferdinand Sinaga di lini depan.
Setelah sempat diragukan dalam beberapa kali sesi latihan, pria asal Korasia ini membungkam kritik dengan torehan 3 gol dari 3 pertandingan awal Sriwijaya di awal gelaran QNB League musim ini. Uniknya, ketiga gol tersebut ia cetak dengan kepala melalui skema umpan silang dari sisi kanan.
Pria yang berpostur 190 cm ini selalu diturunkan dalam 3 pertandingan melawan PBR, Semen Padang, dan PSM. Sebagai penyerang, ia membukukan rata-rata 3,5 tembakan tepat sasaran dalam setiap pertandingan. Ini berarti, jika dirata-rata, 1 dari 3 tendangan ke arah gawangnya berbuah gol.
Posturnya yang tinggi menjulang memudahkannya memenangi duel udara. Tercatat ia memenangi rata-rata 7,5 duel udara dalam setiap pertandingan. Tak hanya itu, ia pun piawai membuka ruang bagi rekan-rekannya dengan melakukan rata-rata 15 kali umpan sukses (rasio 72 persen) dalam setiap pertandingan.
Dengan liga yang baru berjalan, menarik untuk ditunggu kelanjutan kiprah keempat pemain ini. Belum lagi jika mengingat masih ada nama Eric Djemba-Djemba dan Yevgeni Kabayev yang juga ingin menunjukan kualitas dan mengangkat performa timnya dalam mengarungi liga.
Grafis
(Yovinus Krisantus – Labbola)
Advertisement