Sukses

Diintervensi Pemerintah, Yunani pun Terancam Sanksi FIFA

Pemerintah Yunani ingin menerapkan undang-undang yang bisa mendenda pelaku kerusuhan di sepak bola Yunani.

Liputan6.com, Athena: Tak hanya Indonesia, sepak bola Yunani pun sedang terancam sanksi dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Ini tak lain dikarenakan intervensi  dari pemerintah Yunani yang ingin menetapkan denda besar untuk pelaku kerusuhan di sepak bola Yunani.

Seperti dilansir reuters, Federasi Sepak Bola Yunani (EPO) terancam dibekukan karena intervensi pemerintah tersebut. Tak hanya dari FIFA, Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) yang memberikan peringatan kepada Yunani.

FIFA dan UEFA seperti diketahui sangat menjaga independensi federasi yang berada di bawah naungan mereka. FIFA pun mengirimkan surat peringatan yang disampaikan kepada Presiden EPO, Giorgos Girtzikis.

"Jika tak dihentikan kami tak punya pilihan selain menyerahkan kasus ini ke komite berwenang untuk segera dijatuhkan sanksi segera kepada Yunani," bunyi peringatan FIFA yang dikirim kepada Yunani.

Draf regulasi atau Undang-undang yang mengatur soal kerusuhan di sepak bola Yunani sedang digodok di Kementerian Edukasi, Budaya dan Agama Yunani mulai 27-30 April. Setelah itu, draf undang-undang itu bakal dibahas di parlemen pada 4-5 Mei.

Lanjut ke halaman berikutnya untuk reaksi pemerintah Yunani....

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2

Mendapatkan ancaman dari FIFA, pemerintah Yunani bereaksi balik. Wakil Menteri Olahraga Yunani, Stavros Kontonis mengatakan jika FIFA dan UEFA tak punya kepedulian terhadap rentetan kasus kekerasan yang terjadi di sepak bola Yunani, sehingga menyebabkan beberapa pertandingan terpaksa ditunda sampai tiga kali.

"FIFA dan UEFA sepertinya tak peduli untuk memberantas kekerasan di sepak bola Yunani, tapi malah cenderung menyinggung konstitusi Yunani dan masyarakat Yunani, yang sudah muak dengan banyaknya kerusuhan dan korupsi, sesuatu yang pemerintah Yunani coba tanggulangi," ujar Kontonis.

Bedanya dengan Indonesia,Kontonis bersedia undang FIFA dan UEFA untuk membicarakan draf undang-undang itu. "Kami berharap FIFA dan UEFA mengerti seriusnya masalah di sepak bola Yunani. Semoga mereka mendukung ini secara konstruktif dan aktif," tambahnya.

Baca Juga:

Heboh, Iniesta Gocek Pemain PSG

Starter Madrid Lebih Mahal Rp 2,4 T Ketimbang Atletico

Jadi Pahlawan Madrid, Ini Komentar Striker MU

MU dan Liverpool Rebutan Pemain Keturunan Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.