Liputan6.com, Jakarta - Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memanggil 16 peserta klub Indonesia Super League (ISL) tanpa dua klub, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Pemerintah juga memanggil PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi.
Seperti diketahui, Arema dan Persebaya tidak dicoret dalam kompetisi karena mengalami masalah administrasi. Namun karena PSSI dianggap "membandel" dan tetap memainkan dua klub tersebut, Kemenpora akhir pekan lalu membekukan PSSI.
Advertisement
Surat itu bernomor 01509/D.V/IV/2015 tertanggal 24 April 2015 dan ditanda tangani Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan, Gatot S. Dewa Broto mengundang klub menghadiri rapat Senin, 27 April 2015 di Ruang Rapat Lantai 3 Graha Pemuda dan Olahraga, Jln Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta pukul 16:00 sore waktu setempat.
Dalam surat tersebut, dijelaskan rapat bertujuan menindaklanjuti surat pembekuan PSSI yang dilakukan Menpora pada Sabtu 18 April 2015 lalu bernomor 01307 terkait sanksi administratif bagi PSSI.
Imbas pembekuan PSSI, pihak Kepolisian sendiri tidak menerbitkan izin keamanan pertandingan. Mayoritas Kepolisian Daerah di Indonesia tidak mengeluarkan izin pertandingan. Rencana semula, kompetisi kembali berjalan pada 25 April 2015 setelah dihentikan oleh PSSI pada 12 April lalu.
Praktis, tanpa izin dari Kepolisian, kemungkinan besar pertandingan di tanggal itu batal digelar.Persipasi Bandung Raya (PBR) sebagai salah satu peserta kompetisi balik kanan setelah tiba di Malang menggelar pertandingan di Stadion Kanjuruhan, besok.