Liputan6.com, Malang: Aremania, suporter pendukung Arema Cronus, terus menggelar aksi unjuk rasa di Malang, Jawa Timur. Aksi itu sebagai bentuk penolakan terhadap pembekuan PSSI oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta dicoretnya Arema oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
Ribuan massa Aremania itu berkumpul sejak pagi hingga siang hari di depan kantor Aremania di Jalan Kertanegara. Sore harinya, massa berkonvoi keliling kota dan bahkan bermain sepakbola di tengah jalan. Aksi bermain bola di tengah jalan itu dilakukan saat melintasi Jembatan Brantas dan di depan Stasiun Kota Baru Malang.
Praktis akibat aksi itu membuat sejumlah ruas jalan di Kota Malang macet total. Bahkan hampir selama satu jam arus lalu lintas di depan Stasiun Kota Baru Malang ditutup total. Petugas keamanan dari kepolisian dan TNI berjaga – jaga mengawal jalannya aksi tersebut.
“BOPI pernah bilang kalau Arema ingin main ya silakan main di jalan, ya kami turuti saja. Kami ini taat aturan dan akan terus berjuang sampai Menpora dan BOPI mencabut putusannya,” kata dirigen Aremania, Yuli Sumpil, Sabtu (25/4/2015).
Menurutnya, tidak ada yang berhak menghentikan sepakbola nasional selain PSSI, AFC dan FIFA. Karena itu, Aremania mendesak Menpora dan BOPI mencabut keputusannya terutama tentang pembekuan PSSI. “Apa yang kami lakukan ini tidak hanya untuk Arema, tapi juga demi sepakbola Indonesia,” ucap Yuli.
Aksi Aremania bermain sepakbola di jalan itu sendiri sempat dihadiri oleh jajaran pelatih Arema Cronus seperti pelatih kepala Suharno, asisten pelatih Joko Susilo dan Kuncoro. Suharno bahkan sempat menjadi wasit, memimpin pertandingan jalanan itu.
Hingga malam ini, massa Aremania terus berkumpul di depan kantor Arema Cronus. Mereka bakal terus berunjukrasa menolak pembekuan PSSI.
Sepak Bola Jalanan, Cara Aremania Protes Menpora dan BOPI
Aremania beserta pelatih Arema, Suharno main sepak bola di jalanan kota Malang.
Advertisement