Sukses

Kisah Cinta Ramdani Lestaluhu dengan Sepak Bola dan Persija

Ayahnya, Abdul Latif Lestaluhu yang memperkenalkan Dani dengan Si Kulit Bundar.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi suporter Persija Jakarta, The Jak Mania, gelandang serang Ramdani Lestaluhu adalah seorang bintang. Selain idola The Jakmania, dia adalah bintang Tim Nasional Indonesia.

Dani --sapaan Ramdani-- lahir di Tulehu, Maluku pada 5 November 1991. Berpostur mini, tapi Dani memiliki kualitas individu diatas rata-rata. Selain itu, pemain yang mengenakan nomor punggung 7 di Persija itu juga memiliki kecepatan dan lincah.

Saat ditemui di Lantai 8, SCTV Tower, Dani menceritakan kisah cintanya dengan sepak bola. Sama seperti anak-anak yang menyukai sepak bola, Dani kecil bermain dengan riang gembira di tanah kelahirannya.
http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/863912/original/059154900_1430221441-Ramdani_Lestaluhu_2.jpg
Ayahnya, Abdul Latif Lestaluhu yang memperkenalkan Dani dengan Si Kulit Bundar. Pria yang kini berusia 23 tahun tersebut mendapat banyak masukan dari sang ayah tentang mengolah bola dengan cara yang benar.

"Saya menenal sepak bola dari ayah. Dia juga juga pemain sepak bola. Di Tulehu, saya selalu bermain bola sejak kecil bersama teman di mana pun tempatnya, termasuk di pantai," imbuh pria yang pernah memperkuat Sriwijaya FC tersebut.

Pria yang mengagumi gelandang Barcelona, Andres Iniesta tersebut berharap pelatih-pelatih sepak bola Indonesia bisa bermain ke tanah kelahirannya. Dani mengatakan, di Tulehu banyak pemain hebat yang butuh uluran tangan.

"Di sana tidak ada halangan untuk bermain sepak bola. Hanya saja, bakat-bakat muda dari tanah kelahiran saya kurang terpantau," dia memaparkan.

Bersambung ke halaman selanjutnya --->

2 dari 3 halaman

Next

Nama Dani mulai dikenal pecinta sepak bola Tanah Air pada tahun 2007 ketika mengenakan seragam Macan Kemayoran (sebutan Persija). Dia menembus suat utama Persija setelah mengembangkan bakatnya di Diklat Ragunan.

Sejak saat itu, Dani meninggalkan Tulehu dan menetap di Jakarta. Dia pun sempat canggung ketika baru bergabung dengan tim kebanggaan ibu kota tersebut.

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/791311/original/064757900_1420613289-Ramdani_Lestaluhu_3.jpg

"Saat pertama kali masuk Persija pada tahun 2007, saya masih kecil dan sangat grogi. Sebab, skuat Persija selalu diisi pemain hebat, baik di dalam tim inti atau pun cadangannya," ulasnya.

Pria yang gemar makan Soto itu mengatakan, Bambang Pamungkas (Bepe) adalah orang yang banyak menolongnya ketika baru menjadi penggawa Macan Kemayoran. "Bepe adalah pemain yang paling berjasa untuk pemain muda. Dia banyak memberikan pengalamannya," ucapnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya --->

3 dari 3 halaman

Next

Anak bontot dalam keluarga Abdul Latif Lestaluhu mengatakan tidak mempunyai masalah besar di awal kedatangannya ke Jakarta. Dia hanya bermasalah dengan rasa rindu kepada sang ibu, Sehat Ohorella.

"Yang saya rindukan saat pertama kali datang ke Jakarta adalah sosok ibu. Saya anak bontot di dalam keluarga dan sangat dekat dengan ibu, jadi butuh waktu lama untuk itu," Dani menuturkan.

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/684436/original/Ramdani+Lestaluhu+1.jpg

Merasa nyaman tinggal di Jakarta, Dani pun tidak mau meninggalkan kota yang dipimpin oleh Basuki Tjahya Purmana ini. Dia betah karena merasa sangat dicintai oleh The Jak Mania.

"Jakarta sudah seperti rumah kedua saya. Terlebih lagi, The Jak Mania selalu memberikan dukungan meski Persija mengalami kekalahan," dia mengakhiri.

Â