Liputan6.com, Jakarta - Kekalahan Manny Pacquiao dari petinju tak terkalahkan asal Amerika Serikat Floyd Mayweather Jr memicu tangisan, kemarahan dan tuduhan curang dari negeri Filipina.
Di kota General Santos, sejumlah penggemar Pacquiao menangis, sedangkan yang lainnya menyerukan tanding ulang dengan menegaskan Pacquiao pantas menang karena dia lebih agresif dengan menyudutkan Mayweather sepanjang pertarungan 12 ronde itu.
"Ini keputusan wasit tuan rumah," kata Karlo Alexei Nograles, anggota DPR Kota Davao. "Manny semestinya menang. Dia membuat Mayweather terus berlari dan tersudut ke tali ring tinju. Manny tidak mengecewakan Filipina, dia telah memberikan segalanya."
Pertandingan itu membuat jalan-jalan di Filipina sepi dan seolah menghentikan denyut nadi negeri itu setelah rakyat Filipina tumpah ruang mendatangi bioskop, hotel, dan taman-taman untuk nonton bareng tarung akbar ini. Tidak itu saja, seluruh markas tentara Filipina juga terhenti karena semua tentara menyaksikan pertarungan ini.
Presiden Benigno Aquino berterimakasih kepada Pacquiao karena mengilhami rekan-rekan sebangsanya untuk berjuang mendapatkan kehidupan yang lebih baik. "Dia bertarung demi kehormatan, tidak diragukan lagi," kata Edwin Lacierda, juru bicara Presiden. "Dia telah memenangkan hati dunia."
Tetapi ada juga yang berusaha menerima kekalahan ini. "Saya sedih, mari kita terima keputusan itu," kata Isidro Santos, satpam supermarket kepada Sky Sports. "Manny akan tetap menjadi idola saya. Dia kalah dari seorang petarung yang lebih baik, petinju yang lebih cerdas."
Baca Juga
Advertisement
Kalah dari WBA, MU Catat Rekor Terburuk Sejak 1989
Video Pesta Delapan Gol Barcelona
Kenal Lebih Dekat Wasit dan Juri Duel Mayweather vs Pacquiao