Liputan6.com, Solo - Kejadian tidak mengenakkan dialami Kas Hartadi. Mobil hadiah ketika membawa Sriwijaya FC juara 2011-12 lalu ditarik leasing Kamis pertengahan pekan lalu ketika bersama keluarga.
Kas Hartadi menceritakan kronologis kejadian itu. Pada Kamis (30/4/2015), dia bersama istri dan anaknya hendak menonton di bioskop yang ada di mal Solo Baru. Lantaran tidak ada film yang dimaksud, mereka beralih ke mal di wilayah Solo.
"Kemudian saya ke Paragon Mall. Tapi karena tidak jadi nonton, akhirnya saya pulang saja," ujar dia kepada awak media ketika ditemui di rumahnya di Kwarasan, Sukoharjo, Solo, Selasa (5/5/2015).
Advertisement
Namun, begitu keluar dari mal sekitar 400 meter, dia dihentikan oleh sejumlah orang tidak dikenal. Dia mengira jika orang tak dikenal itu adalah wartawan.
"Saya kira itu teman-teman media. Tapi kalau teman-teman media kenapa nggak di rumah saja. Begitu turun, ternyata saya malah ditunjukkan struk kalau mobil itu cicilanannya tertunggak 8 bulan. Ternyata orang-orang itu debt collcetor dari leasing, " jelas dia.
Dalam struk itu, tertera ada delapan kali tunggakan. Nilai angsuran per bulan sebesar Rp 5.550.000. Jika ditotal jumlah tunggakan plus denda senilai Rp 69.664.000. Tunggakan struk itu ditujukan kepada Hendry Zaenuddin yang kala itu menjabat Direktur Teknik Sriwijaya FC.
"Ya, saya sudah disodori (struk) seperti itu. Saya tidak bisa apa-apa," ucapnya.
Lantas dia menelepon Hendry Zaenudin. Pelatih yang kini menangani Cilegon United itu langsung memberikan data struk yang diberikan leasing.
Dari Hendry dia mendapat pernyataan jika sudah berpesan kepada tim manajemen Sriwijaya FC untuk membayar cicilan."Tapi sekarang kan Pak Hendry sudah tidak di Sriwijaya FC," tutur Kas.
Kas Hartadi mengaku tidak tahu asal usul mobil pemberian dari Sriwijaya FC. Dia hanya menerima mobil dan STNK Daihatsu Xenia Nomor Polisi BG 1378 RQ.
"Saya tidak tahu mobil itu kredit atau tunai. Saya cuma disuruh bawa mobil. Nanti BPKB menyusul," ungkap Kas yang pernah menjadi asisten pelatih Ivan Kolev.