Sukses

Jelang Inter vs Juventus, Mancini: Lupakan Calciopoli

Mancini juga meminta waktu untuk membangun ulang agar bisa berjaya seperti sebelumnya.

Liputan6.com, Milan - Pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, menyatakan rivalitas timnya dengan Juventus tak bisa lagi dikaitkan dengan Calciopoli. Menurut Mancini, akan sangat konyol mengaitkan kembali skandal yang sudah menjadi masa lalu.

Inter bakal menjamu Juventus pada Sabtu 16 Mei 2015 di Stadion Giuseppe Meazza dalam laga lanjutan Serie A Italia. Bianconeri sendiri sudah memastikan diri meraih Scudetto musim ini, sedangkan Nerazzurri masih tercecer di peringkat kedelapan klasemen sementara Serie A Italia.

Skandal Calciopoli membuat Juventus dihukum degradasi ke Serie B, dan Inter diganjar gelar Scudetto 2005-2006. Kala itu, Mancini melatih Inter untuk periode pertamanya dan dia berhasil memboyong dua bintang Juventus yang tak mau ikut terdegradasi yakni Zlatan Ibrahimovic dan Patrick Vieira. 

Para pemain Inter Milan merayakan gol Hernanes ke gawang Lazio dalam lanjutan Liga Serie A Italia (REUTERS/Giampiero Sposito)

"Saya menyukai pertandingan ini, karena ada begitu banyak rivalitas dan stadion akan penuh," kata Mancini, seperti dilansir Tuttosport jelang pertandingan bertajuk Derby d’Italia itu.

"Saya pikir, rivalitas di antara Juventus dan Inter telah kembali pada level olahraga. Anda harus berkonsentrasi dalam 90 menit, Anda bisa menang atau kalah, tapi ini saatnya menyingkirkan semua hal bodoh lainnya," sambungnya.

Mancini menilai, semua orang harus melakukan sesuatu untuk lepas dari situasi terkait Calciopoli di masa lalu. Mantan manajer Manchester City ini juga mengakui bahwa Inter musim ini harus berjuang bila ingin bermain di kompetisi Eropa musim depan. 

Juventus berhasil melaju ke final Liga Champions setelah menahan imbang Real Madrid 1-1 di leg kedua semifinal Liga Champions yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol. Rabu (13/5). (AFP PHOTO/DANI POZO)

Pelatih asal Italia ini mengatakan bahwa butuh kesabaran untuk dapat membangun ulang Inter seperti sebelumnya. Dia mencontohkan Juventus yang sempat terpuruk untuk kemudian bisa bangkit lagi, karena mampu membangun kekuatannya lagi.

"Ketika perlu membangun ulang tim, kami harus sabar. Kami perlu sabar untuk memahami kapan roda kemenangan dimulai dan berakhir. Itu membutuhkan waktu, dan itu terjadi pada Juventus," terangnya. 

Baca juga: 

Pantaskah Depay Gabung MU? Intip Statistiknya di Sini

3 Raksasa Eropa Berebut Pemain Buangan Chelsea 

PT Liga Berencana Gelar Turnamen Pra Musim ISL 3 Wilayah 

Berapa Alokasi Dana PT Liga Gelar Pra Musim ISL 2015-16?