Liputan6.com, Persipura Jayapura mengantongi tiket babak 16 besar AFC Cup 2015. Mutiara Hitam bisa dibilang tokcer. Betapa tidak, dari enam pertandingan babak penyisihan grup, raksasa Indonesia itu tidak ternoda dengan kekalahan.
Tim besutan Oswaldo Lessa itu memetik lima kemenangan dan sekali imbang. Bukan hanya menyerang dan mencetak gol, Persipura sangat kuat dalam bertahan. Faktanya, klub "Bintang 6" Indonesia itu hanya kemasukan 4 gol.
Sebuah catatan mengilap guna melengkapi sukses ketiga kalinya melaju ke fase perempat final tiga kali berturut-turut di AFC Cup. Sebelumnya pada 2011 Persipura mampu melaju hingga perempat final. Musim lalu, mereka bahkan mampu menembus semifinal hingga disingkirkan Al Qadsia.
Advertisement
Tampil sebagai juara grup E, Persipura bakal menjamu tim asal Malaysia, Pahang FA di babak 16 besar dengan sekali pertandingan. Lantas, bagaimana kekuatan Persipura menghadapi pertandingan ini ditinjau dari segi statistik?
1
Rekor Persipura di AFC Cup
Dari segi faktor non-teknis, Persipura memiliki catatan cukup impressif di kasta kompetisi nomor dua di Asia ini. Selain punya rekor selalu lolos ke 16 besar setiap ikut serta AFC Cup, Persipura punya pencapaian lain yang cukup mengesankan di kompetisi Asia.
Selama bermain di AFC Cup, Persipura sudah mencetak lebih dari 50 gol. Totalnya 53 gol dan sangat mungkin terus bertambah mengingat penampilan Mutiara Hitam yang superior di ajang ini. Jika ditambah dengan keikutsertaan di ajang Liga Champion Asia maka jumlah gol Persipura di kompetisi Asia adalah 57 gol.
Fakta unik lain, Persipura tidak pernah mengalami kekalahan ketika menghadapi wakil India. Persipura sebelumnya pernah menang dan bermain imbang ketika melawan Kingfisher East Bengal pada 2011 dan Churchill Brothers pada 2014.
Advertisement
2
Menguasai Permainan
Perolehan gol Persipura melesat di AFC Cup tahun ini. Sepanjang babak penyisihan grup, Persipura mencetak 17 gol. produktivitas gol yang lebih baik jika dibandingkan dengan musim 2011 dan 2014 di fase grup. Dengan rata-rata 2,83 gol per laga.
Tidak dapat dipungkiri bila lini depan Persipura sangat tajam. Dari enam pertandingan di edisi 2015, mereka mampu melepaskan 101 percobaan tembakan dengan 45 di antaranya tepat mengarah ke gawang. Dan 17 di antaranya dikonversikan menjadi gol.
Akurasi umpannya juga sangat baik, yakni 83%. Total mereka melepaskan 2739 umpan atau rata-rata 456,5 umpan per pertandingan. Jumlah umpan ini menunjukkan mereka menguasai permainan. Di sisi lain, pertahanan Persipura juga tampil istimewa.
Meski sudah ditinggal kiper Yoo Jae-hoon dan menyerahkan posisi penjaga gawang pada Dede Sulaiman, nyatanya lini belakang tetap kokoh. Hanya kebobolan empat gol saja atau 0,67 gol per pertandingan.
Itu semua berkat kegigihan pemain Persipura dalam bertahan ketika lawan mulai menguasai bola. Ada 107 tekel sukses, 96 memotong bola, serta 101 sapuan dilakukan sepanjang babak penyisihan grup. Itu juga masih ditambah dengan enam kali memblok tembakan lawan.
Hanya saja, jumlah pelanggarannya juga lumayan. 93 pelanggaran atau 15,5 pelanggaran per pertandingan. Ada tujuh kartu kuning yang diterima dan satu kartu merah. Memasuki babak sistem gugur tentu pemain perlu lebih berhati-hati karena hukuman kartu bisa berakibat tidak diperbolehkan bermain di laga berikutnya yang tentu merugikan tim.
3
Boaz pemain terbaik
Kapten Boaz Solossa layak disebut sebagai pemain terbaik Persipura. Dia tampil konsisten di setiap laga yang dia mainkan. Adik Ortizan Solossa ini selalu bermain di enam pertandingan dan hebatnya selalu tampil penuh selama 90 menit. Fisik mumpuni Boaz membuatnya bisa bermain konsisten sepanjang pertandingan.
Tapi, Boaz tidak akan dinilai sebagai pemain terbaik hanya dari menit bermainnya. Dia komponen penting Persipura di mana dia mencetak lima gol dan tiga assist. Sebagai pemain depan, Boaz pemain yang sangat berbahaya di mana dia melepaskan 35 percobaan tembakan dengan 19 di antaranya menemui sasaran.
Akurasi tendangan yang 54% itu jelas menjadi ancaman nyata bagi setiap lawan. Lima golnya dia cetak ke tiga tim. Masing-masing satu gol ke gawang Mayiza dan Bengaluru serta tiga gol lain ke gawang Warriors.
Kemampuan mengirim umpannya juga cukup baik, sebesar 78%. 238 umpan dia lepaskan atau rata-rata 40 umpan per pertandingan. Boaz yang kerap bermain melebar juga sukses melepaskan tujuh umpan silang serta lima kali drible sukses.
Catatan itu semakin baik dengan fakta bahwa tak satu pun hukuman kartu yang diterima oleh Boaz. Ini bukti bahwa selain menjadi penyerang yang tajam, Boaz adalah sosok pemimpin yang tepat bagi Persipura. Bisa jadi jenderal lapangan sekaligus memberi contoh disiplin tinggi di lapangan serta respek pada pemain lawan.
Pemain lain yang juga sangat tajam dan penting bagi Persipura adalah Robertino Pugliara dan Ian Louis Kabes. Keduanya masing-masing mencetak tiga gol. Robertino juga memberi dua assist, sementara Kabes sempat menciptakan satu assist. Kombinasi ketiganya adalah kunci dari setiap kemenangan Persipura.
Advertisement
4
(Sirajudin Hasbi/Labbola)