Sukses

BOPI Tak Mau Disalahkan Soal Visa Pahang FA

BOPI menyebutkan sudah menjalankan prosedur perizinan dengan benar, tapi tak ungkit soal surat yang sempat tidak ditandatangani.

Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Noor Amman menolak pihaknya pantas disalahkan atas batalnya Pahang FA untuk bertanding melawan Persipura Jayapura, besok (26/5). Dia mengatakan, pihaknya tidak lalai dalam mengurus visa pemain Pahan FA.

Kasus gagal keluarnya visa lawan Persipura di Piala AFC itu diketahui usai kekesalan CEO Pahang FA, Fahrizal Hasan yang dituang dalam akun Twitter-nya. Pahang FA harus terkatung-katung di bandara semalaman akibat menunggu visa turun untuk tiga pemain asingnya, atas persetujuan atau rekomendasi BOPI.

BOPI menyanggah dengan membeberkan kronologi terbitnya surat rekomendasinya. Pada Jumat (22/5) Persipura mengirim surat permohonan rekomendasi kepada BOPI untuk mempermudah pengurusan empat pemain asing Pahang, yakni Dickson Nwakaeme (Nigeria), Zesh Rehman (Pakistan), Domion Delano (Jamaica), dan Matias Ruben (Argentina).

Namun, saat wakil Malaysia itu tiba di bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (23/5) malam, hanya Matias Ruben yang lolos mendapat visa dari Direktorat Jenderal Imigrasi. Negara asal Ruben merupakan salah satu dari 64 negara yang bisa menerima Visa on Arrival (VoA), yakni dokumen izin masuk seseorang yang bisa diperoleh di negara tujuan, langsung di perbatasan negara atau bandara .

Sebaliknya, Nwakaeme, Rehman, dan Delano mesti mendapat Calling Visa karena negara tersebut dalam kondisi atau keadaan yang dinilai mempunyai tingkat kerawanan tertentu. Ketiganya harus melalui proses panjang seperti meminta rekomendasi dari kedutaan masing-masing negara di Indonesia beberapa hari sebelumnya.

"Batalnya pertandingan Pahang FA dengan Persipura besok (26/5) adalah kasus yang memalukan akibat kebodohan. Sebenarnya tidak ada masalah sama sekali, karena BOPI mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan surat permohonan Persipura per tanggal 22 Mei," kata Noor Amman.

"Pada hari yang sama kami juga menerima surat dari Persib Bandung. Ada perbedaan dari kedua ini karena Persib rupanya sudah melakukan komunikasi dengan AFC tanggal 14 Mei. Mereka semua sudah mengurus visa di kedutaan Indonesia di Hong Kong," kata purnawirawan TNI itu menambahkan.

"Dalam surat dari Persatuan Bolasepak Malaysia (PSSI-nya Malaysia) kepada Azwan Karim (Sekjen PSSI) mengatakan mereka tidak mengurus visa di kedutaan besar Indonesia di sana, karena sudah diberi jaminan untuk mendapat Visa on Arrival dari PSSI," tuturnya lagi.

PSSI dinilai BOPI telah lalai karena tak mengatahui tiga pemain tersebut tidak punya hak mendapatkan VoA. Noor Amman juga menuntut pengakuan kesalahan dari PSSI dan harus segera melakukan sesuatu.

"Hendaknya semua berkoornidasi, yaitu PSSI, Imigrasi, dan AFC karena kelalaian ini. Mudah-mudahan AFC mau mengkondisikan pertandingan ulang," pungkasnya.