Sukses

Srikandi Hukum AS Bertekad Perangi Korupsi FIFA

"Departemen kehakiman bertekad mengakhiri praktek-praktek kotor ini untuk membasmi korupsi dan mengadili kedzaliman di pengadilan,"

Liputan6.com, New York - Jaksa Agung Amerika Serikat dan anggota FBI berjanji akan mengakhiri praktek-praktek korupsi di tubuh FIFA setelah berhasil menangkap sembilan petinggi dan empat anggota eksekutif di bidang pemasaran otoritas sepak bola dunia tersebut.

Rabu (27/5/2015) di New York, Jaksa Agung AS, Loretta Lynch mengumumkan tuntukan kepada para petinggi FIFA yang dituduh melakukan penipuan, pencucian uang hingga pemerasan.

"Mereka bertanggung jawab pada semua tingkatan, mulai dari membangun lapangan sepak bola untuk anak-anak berkembang dan mengorganisir Piala Dunia," imbuh Lynch.

FIFA, Lynch berharap, seharusnya menegakkan aturan bermain dan menjaga integritas sepak bola. "Tapi, mereka malah merusak bisnis sepak bola di seluruh dunia demi kepentingan dan memperkaya keuangannya sendiri," sambungnya.

"Departemen kehakiman bertekad mengakhiri praktek-praktek kotor ini untuk membasmi korupsi dan mengadili kedzaliman di pengadilan," Lynch memberi penegasan.

Bersambung ke halaman selanjutnya>>

2 dari 2 halaman

2

Wanita yang merupakan lulusan sekolah hukum di Harvard itu mencium aksi suap yang dilakukan FIFA sudah berlangsung sejak tahun 1991. Turnamen antar negara di Benua Amerika jadi sasaran empuk FIFA untuk mengatur pengaturan skor.

"Mulai tahun 1991, dua generasi pejabat sepak bola, termasuk dua presiden konfederasi sepak bola di bawah FIFA yang dikenal sebagai Concacaf dan Conmebol telah melakukan suap dari pemasar olahraga dalam hak komersial. Mereka melakukan ini berulang-ulang, dari tahun ke tahun, turnamen ke turnamen," jelas Lynch.

Lynch bertugas menangani penangkapan para petinggi FIFA atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan juga keterkaitan dengan organisasi kejahatan yang dalam kurun waktu 20 tahun terakhir.

Para petinggi FIFA yang ditangkap adalah Wakil Presiden FIFA, Jeffrey Webb dari Cayman Islands dan Eugenio Figueredo dari Uruguay, dan juga Jack Warner dari Trinidad dan Tobago, seorang anggota Komite Eksekutif FIFA yang pernah dituduh melakukan berbagai tindakan tidak terpuji.

Baca juga:

5 Manajer yang Bisa Bawa Liverpool Kembali ke Liga Champions

5 Hal yang Dipelajari dari Van Gaal pada Musim Perdana di MU

Model Seksi Italia Jadi Kekasih Baru Cristiano Ronaldo?

Madrid Pecat Ancelotti, 5 Pelatih Ini Kandidat Kuat Penggantinya

 

Video Terkini