Sukses

Pejabat FIFA Ditangkap, Bukti Maradona Tidak Gila

"Orang-orang mengatakan saya gila! Hari ini FBI mengungkapkan kebenaran," kata Maradona.

Liputan6.com, Buenos Aires - Maradona tersenyum pas. Legenda sepak bola Argentina itu senang dengan terkuaknya skandal korupsi di tubuh FIFA. Ini membuktikan tuduhannya selama ini bukan omong kosong.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 petinggi FIFA dicurigai telah melakukan pemerasan, penggelapan, serta pencucian uang. Tujuh di antaranya ditangkap di Hotel Baur au Lac, Zurich, Swiss, Rabu (27/5/2015) kemarin. Mereka diringkus kepolisian Swiss yang bekerjasama dengan FBI dan petugas pajak Amerika Serikat. Selanjutnya, mereka akan diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menjalani proses hukum berikutnya.

"Orang-orang mengatakan saya gila! Hari ini FBI mengungkapkan kebenaran," kata Maradona kepada Radio La Red, Kamis (28/5/2015). "Amerika melakukan pekerjaan yang sempurna dan sekarang orang harus menjelaskan apa yang telah terjadi.

"FIFA memiliki cadangan US$ 1,5 miliar dan ada pemain yang tak mendapatkan lebih dari US$ 150. Mereka pembohong dan kini tertangkap," ketus Maradona.

Dalam penangkapan itu, tidak ada Sepp Blatter. Namun, penangkapan itu tentu menjadi pukulan telak bagi Blatter yang kembali maju dalam pemilihan presiden FIFA di Zurich, Swiss, Jumat (29/5/2015) besok. Maradona pun sudah berulang kali mendesak Blatter untuk mundur sebagai Presiden FIFA.

"Hari ini tidak ada sepak bola, tidak ada transparansi. Hanya berbohong kepada orang-orang," ucap Maradonna. "Sekarang kita akan melihat apakah dia akan terpilih kembali setelah semua yang terjadi. Di mana Blatter ketika semua ini terjadi?

Dalam pemilihan Presiden FIFA, Blatter akan bersaing dengan Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania. Blatter telah berkuasa di otoritas sepak bola dunia itu sejak 1998 atau sudah empat periode.

Baca juga:

MU Siapkan Dana Besar untuk Dapatkan Pemain Bintang

Bek Barcelona Ini Masuk Target Van Gaal

Wakil Presiden dan 9 Pejabat FIFA Ditangkap Atas Tuduhan Korupsi