Liputan6.com, Bali - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, ikut mengomentari, penangkapan 12 pejabat FIFA jelang kongres di Zurich, Swiss 29 Mei 2015. Fakta tersebut membuat Menpora semakin yakin tentang keputusannya untuk membekukan PSSI.
Menurut Imam, peristiwa penangkapan sejumlah pejabat FIFA itu kian membulatkan langkah untuk membenahi PSSI lewat cara pembekuan. Imam sesumbar, kejadian itu mengungkapkan bahwa FIFA bukan lembaga yang bersih, seperti halnya PSSI.
"Sekarang tanpa kita sangka ternyata muncul sendiri kan ke permukaan (korupsi FIFA)," kata Nahrawi usai menghadiri JCI Indonesia Creative Young Entrepreneurs Award di Denpasar, Bali, Kamis (28/5/2015).Â
Advertisement
Nahrawi mengaku, kasus korupsi yang terungkap jelang pemilihan Presiden FIFA itu membuatnya kian percaya memang ada yang mesti diperbaiki dalam persepakbolaan nasional. Dia juga berpendapat, PSSI tidak perlu mendewakan FIFA, yang jelas-jelas juga terdapat praktek korupsi di dalamnya.
"Ini hanya kebetulan saja. Kita ingin melakukan perubahan, sesungguhnya telah terjadi masalah yang sangat sistematis," ungkap Imam.
Pada kesempatan itu, Nahrawi tidak menanggapi saat ditanya apakah korupsi di tubuh FIFA juga terjadi pada PSSI. Tapi, dia mengatakan banyak mendapatkan laporan tentang skor yang telah diatur di dalam sepak bola di Indonesia.
"Kita tunggu saja aparat hukum yang menyelesaikannya, itu bukan kapasitas kita. Tapi, jelas banyak fakta pengaduan terkait pengaturan skor," pungkas Imam.