Liputan6.com, Bandung - Harapan Persib Bandung untuk bisa berprestasi di kancah Asia pupus setelah dikalahkan Kitchee SC 0-2 dikandang sendiri dalam laga babak 16 besar AFC Cup 2015.
Berbekal 95 persen skuat saat meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 yang kini berubah nama menjadi Qatar National Bank League (QNB), awalnya para bobotoh memiliki asa cukup tinggi bagi Firman Utina Cs untuk kembali meraih piala.
Namun, dalam perjalanannya, tim berjuluk Maung Bandung ini mendapat masalah terutama mencari sosok pengganti striker lincah, Ferdinand Sinaga yang hijrah ke Sriwijaya FC.
Berbagi upaya dilakukan untuk mencari pengganti Ferdinand hingga melakukan seleksi kepada belasan striker impor. Tapi, tidak mudah bagi manajemen sebelum akhirnya mendapat Ilija Spasojevic yang dibajak dari tim sekota Pelita Bandung Raya yang kini berganti nama menjadi Pelita Bekasi Raya.
Angin segar sempat menyelimuti kubu Maung Bandung karena Spaso tidak bisa bermain di AFC Cup karena telat didaftarkan dan harus menunggu hingga babak 8 besar.
Terbukti, kekalahan dari Kitchee SC dikarenakan Persib tidak mempunya strategi alternatif selain memasang Tantan diposisi striker tunggal meski berpostur pendek.
Pelajaran Berharga
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengatakan kekalahan di kancah AFC Cup memberikan banyak pelajaran termasuk beberapa masalah yang terjadi sebelum kompetisi digelar.
"Tapi nggak apa-apa (gagal di AFC) di era sekarang pertama pengalaman di Asia, melangkah cukup bagus, dan mudahan di tahun berikutnya bisa lebih bagus," kata Djadjang, Jumat (29/5/2015).
Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman mengaku akan mebenahi tim Persib Bandung agar kembali bisa berkompetisi di Asia. "Harapan itu ada, kalau masuk kita bisa lebih bagus dari sekarang," tutupnya.
Â
Baca Juga:
5 Pemain yang Masuk Radar Barcelona di 2016
Tarung Muay Thai antar Camp Merambah Mall
Advertisement