Liputan6.com, Barcelona: Bek Barcelona, Javier Mascherano tak mau arogan terkait peluang timnya melawan Juventus di laga final Liga Champions pada 7 Juni mendatang. Bek asal Argentina ini menilai jika gelar treble belum bisa dipastikan ada di "kantung" mereka saat ini.
"Terlalu arogan jika berpikir gelar treble sudah kami dapatkan .Soalnya kami menghadapi tim yang berada di situasi yang sama, Juventus juga bisa memenangkan treble," tandasnya seperti dikutip Marca.
Mascherano juga tak mau sesumbar dengan pendapat Barcelona tak bisa dikalahkan. Apalagi saat Lionel Messi on fire seperti sekarang. Meski demikian, dia menolak jika timnya disebut tak mungkin dikalahkan.
"Ketika Messi menguasai bola, memang banyak hal yang bisa terjadi tapi tak ada tim yang tak terkalahkan. Di sepak bola, seperti di kehidupan, Anda terkadang menang Anda terkadang kalah. Banyak hal yang membuat Anda kalah. Menang atau kalah pasti terjadi pada laga nanti," tuturnya.
Dia mengerti jika fans sedang bereuforia untuk mendapatkan tiga gelar musim ini. Namun, dikatakannya, pemain juga tak mau terlena karena menilai Juventus tim yang solid. Juve dikatakannya bukan tim "ecek-ecek" yang mudah dikalahkan.
"Euforia publik tentu berbeda dengan kami sebagai pemain dalam melihat pertandingan nanti. Kami memang dalam tren bagus, tapi kami tak boleh bingung. Euforia fans memberi semangat jelang laga, tapi itu bukan garansi," serunya.
Lanjut ke halaman berikutnya...
2
Terkait laga final, Mascherano mengatakan timnya tidak melakukan persiapan yang berlebih. Jika mampu menang, maka Barcelona bakal menorehkan sejarah menjadi tim pertama yang meraih treble sebanyak dua kali.
"Kami melakukan persiapan sama saja seperti 59 laga lainnya musim ini. Kami tak perlu mengubah apapun gaya bermain yang sudah memberi kami dua gelar musim ini," serunya.
Di laga final yang berlangsung di Berlin Jerman nanti, Mascherano bakal jumpa kompatriotnya di Juventus, Carlos Tevez. "Dia salah satu pemain terbaik yang pernah main dengan saya. Dia pemain ngotot dan selalu meninggalkan jejak baik di klub manapun. Jika ingin jaga dia, Anda harus hati-hati karena dia suka cara seperti itu," ujarnya.
Baca Juga:
De Gea ke Madrid, Seperti Ini Respon Sergio Ramos
Beda Intervensi kepada PSSI di 2007,2011 dan 2015
Indonesia Kalah, Pelatih Singapura: Sanksi FIFA Berpengaruh
Advertisement