Liputan6.com, Berlin - Final Liga Champions musim 2014-15 tinggal hitungan jam. Olympiastadion, Berlin, Jerman 6 Juni 2015 atau Minggu dinihari WIB bakal menjadi saksi sejarah perhelatan puncak Liga Champions tahun ini yang mempertemukan Juventus dan Barcelona.
Tentu, sedikit yang memprediksi Juventus bisa melenggang jauh hingga mencapai partai pamungkas. Dalam rentang 12 tahun terakhir, pertama kali La Vecchia Signora menyentuh partai final lagi. Sedangkan, Barcelona kembali menembus partai puncak setelah empat tahun absen.
Lantas, bagaimana strategi Perang Berlin nanti?
Advertisement
Menarik menebak-nebak strategi yang bakal dipakai oleh Maxi Allegri maupun Luis Enrique. Dari kubu Barcelona, pakem 4-3-3 hampir dipastikan bakal dipakai oleh sang entrenador. Dengan trio MSN, Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar.
Kombinasi tiga striker itu punya kontribusi gol cukup tinggi dengan 69 persen dari total gol keseluruhan Barcelona. Messi mencetak total 54 gol, disusul Neymar 37 gol dan Suarez 25 gol.
Lini tengah memegang peranan penting bagi motor serangan Barcelona. Trio Andres Iniesta, Sergio Busquest, dan Ivan Rakitic menjadi "otak" permainan Si Raksasa Catalan.
Khusus Iniesta, meski sempat diragukan karena mengalami cedera, belakangan pemain jebolan Akademi La Masia itu telah menunjukkan gelagat pulih dan menunjukkan sinyal kuat bakal ikut ambil bagian di partai final. Permainan dengan bola pendek-pendek tetap diperagakan Azulgrana. Sampai babak semifinal, akurasi umpan Barcelona mencapai 89%. Barcelona pun bakal menggempur setengah lapangan.
Penguasaan bola juga menjadi fokus Barcelona ketika menghadapi Juventus. Presentase ball-possesion Barcelona mencapai 59 persen. Soal penguasaan bola, Enrique mengamini, hal itu menjadi prioritasnya. Dan, Enrique menginstruksikan pada pemain memanfaatkan ruang terbuka sekecil pun.
Mantan pelatih AS Roma itu percaya, bakal ada momen ketika tim harus memanfaatkan ruang terbuka. “Tapi tetap, rencana kami menguasai bola. Menekan Juventus dalam posisi bagus,” kata Enrique.
2 Formasi Juventus
Lantas bagaimana dengan Juventus? Ya, tidak dapat disangkal kalau Si Nyonya Tua menjelma jadi kandidat juara. Skema serangan Allegri jelas berbeda jika dibandingkan ketika bertemu Real Madrid di babak semifinal.
Kekuatan Juventus musim ini terletak pada kemampuan transisi bertahan dan menyerang. Pola bertahan Allegri ketika menghadapi Lazio di final Coppa Italia bisa jadi kembali dipakai sang allenatore. Terlebih, pemain bertahan Giorgio Chiellini dipastikan absen.
Dengan Leonardo Bonucci sebagai titik sentral serangan Juventus dari lini bawah. Umpan panjang akurat dari posisi bertahan kerap membuat lawan kewalahan. Formasi 3-5-2 menjadi opsi strategi Juventus di Berlin, Minggu dinihari WIB lusa.
Tapi tentu saja, formasi dengan tiga pemain bertahan bakal terlalu riskan. Pola 4-3-2-1 agaknya pas. Fokus menghentikan trio MSN milik Barcelona menjadi prioritas utama. Arturo Vidal, Andrea Pirlo, Paul Pogba, Alvaro Morata, dan Carlos Tevez, bakal menjadi tulang punggung Allegri meredam Barcelona.
Dugaan Juventus bakal menggunakan formasi berlian menguat setelah pemain depan La Vecchia Signora, Fernando Llorente mengungkapkan, Allegri kini mempersiapka skuad guna meraih kemenangan, bukan menghindari timnya kalah dalam pertandingan hidup-mati ini.
"Tidak, saya tidak akan mengatakannya," ujar Allegri, seputar strategi di laga nanti.
"Semua tergantung permintaan dalam laga, lawan dan pemain yang tersedia. Dan tentu menafsirkan sistem ada di tangan Anda, bukan sekadar hanya line-up," ujar Allegri, diplomatis.
Advertisement