Liputan6.com, Jakarta - Dari cabang olahraga sepakbola di ajang Sea Games 2015, Indonesia tinggal berharap pada Garuda Muda sebutan Tim Nasional Indonesia U-23 untuk meraih medali perunggu.
Upaya untuk meraih medali perunggu juga tidak akan mudah, mengingat lawan di perebutan tempat ketiga adalah Timnas Vietnam yang terkenal ngotot, agressif, dan memiliki fisik yang kuat. Apapun hasilnya nanti, masyarakat Indonesia sepatutnya bangga dan perjuangan Manahati Lestusen dkk di Sea Games 2015 dalam upaya mengharumkan nama bangsa.
Sepanjang gelaran Sea Games 2015, Timnas Indonesia telah berjuang sekuat tenaga untuk mencapai hasil maksimal. Meraih 3 kali kemenangan dan 1 kali kekalahan di fase grup dan melangkah ke semifinal adalah hasil yang tidak terlalu buruk.
Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke final untuk ketiga kalinya secara berturut-turut memang banyak disesali banyak pihak termasuk para penggemar sepakbola tanah air. Namun jika menilik kebelakang, tampil di semifinal Sea Games 2015 sebenarnya adalah pencapaian yang luar biasa oleh Garuda muda, hal ini mengacu pada berbagai permasalahan yang terjadi di persepakbolaan Indonesia.
Mulai dari persiapan Timnas Indonesia U-23 mepet hingga masalah persepakbolaan tanah air yang sedikit banyak mengganggu konsentrasi para pemain. Timnas Indonesia U-23 asuhan Aji Santoso tidak memiliki banyak waktu untuk menyiapkan Timnas yang betul-betul solid dan tangguh. Terlihat dari laga internasional yang dijalani (Februari-Mei 2015) Timnas Indonesia yang bertanding sebanyak 8 kali, hanya meraih 4 kali menang, 1 seri, dan 3 kali kalah.
Masalah persepakbolaan Indonesia dan Sanksi FIFA pun turut menggangu persiapan tim dan konsentrasi pemain. Kekalahan di laga perdana melawan Myanmar menunjukkan kurangnya konsentrasi pemain di lapangan akibat beban yang ada di pundak Garuda Muda. (Baca juga: Cerita Sedih dan Air Mata Di Laga Pembuka).
Berkat dorongan Pelatih dan official Timnas Indonesia, serta dukungan masyarakat, Manahati Lestusen dkk mampu bangkit dan menunjukkan penampilan yang membanggakan. Mengalahkan tuan rumah Singapura adalah salah satu bukti perjuangan Timnas Indonesia.
Namun sayang, tren positif Evan Dimas dkk harus berhenti di tangan Thailand. Waktu istirahat yang sebentar dan keunggulan teknik para pemain Thailand membuat Timnas Indonesia harus menyerah 5-0 dan memupuskan mimpi meraih medali emas.
"Kalau melihat dari persiapan yang minim dan kekacauan sepak bola yang terjadi di tanah air, sudah realistis bagi kami untuk memperebutkan medali perunggu. Sedangkan Thailand jelas jauh lebih unggul baik secara individual maupun tim,'' jelas asisten pelatih Timnas U-23, Zein Alhaddad.
Atas kegagalan melangkah ke final, gelandang serang dan top skor Timnas Indonesia di Sea Games, Evan Dimas melalui akun twitternya mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia
"Maaf Indonesia belum bisa memberikan kegembiraan seperti ini lagi. Trimakasih banyk atas dkungannya," kicau Evan sembari memposting foto momen timnas U-19 jadi juara Piala AFF U-19 pada 2013 lalu.
Meski gagal mencapai target emas di Sea Games 2015, pelatih Timnas Indonesia U-23, Aji Santoso menegaskan tidak ingin pulang ke Indonesia dengan tangan hampa. "Kami akan tetap berusaha mendapatkan medali. Kami tidak ingin pulang dengan tangan hampa," ujar pelatih Timnas U-23, Aji Santoso.
Aji juga memastikan semangat Evan Dimas dan kawan-kawan tetap tinggi untuk perebutan posisi ketiga.
"Tidak ada masalah dalam ruang ganti. Kami terus membangkitkan semangat mereka, dan saya yakin para pemain bisa bangkit dan memberikan permainan terbaik," ucap Aji.
Pertandingan perebutan medali perunggu antara Indonesia vs Vietnam akan berlangsung di Stadion Nasional, Singapura, Senin (15/6) pukul 13.00 Wib dan akan disiarkan langsung oleh SCTV dan live streaming di Vidio.com. Dukung terus perjuangan Timnas Indonesia U-23 melalui Clear, Ayo! Indonesia Bisa. Ikuti juga keseruannya di social media dengan hashtag #AyoIndonesiaBisa.
Advertisement
(Adv/Gil)