Sukses

Alasan Penggawa Persib Banting Stir Jadi Pebisnis Kuliner

Baru-baru ini Airlangga dan Tony berserta koleganya, meresmikan bus kuliner bernama Street Gourmet.

Liputan6.com, Bandung - Sepakbola Indonesia kini tengah dilanda krisis, setelah konflik antara PSSI dan Kemenpora. Selain pembekuan PSSI dan pembubaran kompetisi Qatar National Bank (QNB) League 2015 oleh PSSI, Indonesia kini terkena sanksi oleh FIFA.

Kebanyakan dari pesepak bola kini mulai beralih bermain di liga amatir yaitu kompetisi antar kampung (tarkam). Namun, bek sayap Persib Bandung, Tony Sucipto dan penyerang Semen Padang, Airlangga Sucipto memilih cara lain. Kini mereka tengah disibukan dengan aktivitas barunya sebagai pebisnis.

Baru-baru ini Airlangga dan Tony berserta koleganya, meresmikan bus kuliner bernama Street Gourmet. Mereka memadukan konsep kuliner dan wisata yang bisa menyantap makanan sambil jalan-jalan menggunakan bus.

Bek sayap Persib Bandung, Tony Sucipto mengatakan ini bisnis kuliner kedua yang dijalaninya. Sebelumnya dia telah membuka warung makan masakan sunda di kawasan Bandung.

Tony menjelaskan dirinya terjun ke dunia bisnis sebagai salah satu antisipasi bila nantinya pensiun dari dunia sepakbola. Apalagi di tengah kondisi sepakbola Indonesia yang terkena sanksi FIFA. Hal ini bagaikan angin segar yang didapat Tony dan keluarga.

"Hampir sama dengan bisnis awal. Kalau bisnis itu buat nanti (pensiun) kalau  sepakbola buat sekarang," katanya saat launching Street Gourmet di Jalan Citarum, Kota Bandung, Senin (15/6/2015).

"Alhamdulillah buat tambahan nggak khawatir meski kompetisis tidak ada karena sudah ada usaha yang bisa didapat selain dari sepak bola," tambahnya.

Hal senada diutarakan penyerang Semen Padang, Airlangga Sucipto. Dirinya rela merogoh kocek dari tabungannya untuk bisa berbisnis telebih dengan beberapa rekan yang sudah terjun dalam dunia kuliner sebelumnya.

"Saya sengaja nabung untuk ini (bisnis kuliner). Buat nanti sudah tidak jadi pemain lagi. Cuman memang bukan karena tidak adanya kompetisi sudah dari awal tahun cuman kebetulan aja barengan (kompetisi tidak ada)," jelasnya.

Sementara itu Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman menyambut baik hal yang dilakukan oleh Tony Sucipto dan Airlangga Sucipto yang membuktikan pemain sepakbola bisa hidup selain dari dunia si kulit bundar.

Namun Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman menegaskan apa yang dilakukan oleh Tony yaitu berbisnis baru bisa dilakukan segelintir pemain dan sisanya masih bergantung kepada pendapatan sebagai pemain sepakbola.

"Saya apresiasi dan membanggakan. Bagus merintis seperti ini tapi yang mempunyai ide seperti ini baru satu atau dua orang yang lain kan belum," tutup Djanur. (Oka/Ary)

Video Terkini