Liputan6.com, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi mengatakan banyak faktor yang membuat perolehan medali kontingen Indonesia meleset jauh.Â
"Evaluasinya pertama adalah harus ada sinergi yang kuat, terbuka, jujur, dan transparan antara pemerintah, KONI, KOI, Prima, dan seluruh PB," kata Menpora Imam pada Rabu (17/6) siang saat melakukan penyambutan kontingen bulutangkis di bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Dari target 72 emas yang ditarget pemerintah, Indonesia hanya mampu mengumpulkan 47 medali emas, 61 medali perak dan 74 perunggu dari 36 cabang olahraga. Oleh karena itu, tim Merah Putih harus puas berada di peringkat lima, di bawah Thailand, Singapura, Vietnam, dan Malaysia.
"Kedua kita harus kembali menyeleksi cabor cabor unggulan yang berorientasi olimpiade, tak cukup hanya mengakomodasi semua cabor tanpa melihat apakah ini bakal dipertandingkan apa tidak. Seleksi ini harus efisien dan efektif di tengah anggaran yang terbatas," katanya lagi.
Politisi PKB tersebut juga menuturkan kalau semua keluhan yang disampaikan dari SEA Games 2015 Singapura bakal menjadi acuan untuk Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, SEA Games 2017 Kuala Lumpur, dan Asian Games 2018.
"Saya kira kita seirama dengan target pengurus pusat, bahkan seluruh PB menurut catatan kami menargetkan 77 emas. Kemudian perkembangan di lapangan kita tak bisa memantau secara detail misalnya aspek teknis, non teknis, termasuk psikologis. Sekali lagi itu bakal jadi bahan penting untuk evaluasi," tutur Menpora Imam. (Ris/Def)
Indonesia Terpuruk di SEA Games, Menpora Perketat Seleksi Cabor
Indonesia hanya merebut 47 medali emas dari 72 medali yang ditargetkan pemerintah.
Advertisement