Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan PSSI berlangsung pada Selasa (23/6) siang WIB. Teka-teki siapa yang bakal diundang Menpora dalam diskusi menyelesaikan masalah sepak bola nasional tersebut mulai terjawab saat mantan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, hadir.
Djohar merupakan Ketum PSSI periode 2011-2015, sebelum La Nyalla Mattalitti dilantik dalam Kongres Luar Biasa pada 18 April 2015. Menpora menjatuhkan sanksi kepada PSSI sehari sebelum KLB.
"Saya diundang oleh Pak Menteri sebagai Ketua Umum PSSI per tanggal 17 April, karena saat itu masih ketua umum. Hari ini diundang dan kami belum tahu apa-apa," kata Djohar saat dicegat sebelum pertemuan.
"Bagi kami, sepak bola Indonesia bisa normal kembali. Itu yang paling utama," katanya sebelum naik ke Lantai 3 Gedung Kemenpora.
Pada Senin (22/6) kemarin, Edy Nurindra selaku panitia dalam pertemuan tersebut memang mengatakan bakal mengundang perwakilan pengurus lama PSSI di era Ketua Umum Djohar Arifin. Selain itu, undangan juga disebar kepada sejumlah Asosiasi Provinsi (Asprov) sebagai bagian dari stakeholder sepak bola nasional.
Pertemuan antara Kemenpora dengan PSSI merupakan desakan dari Komisi X agar keduanya segera menyelesaikan dua masalah utama di sepak bola. Pertama adalah dampak SK No. 01307 tentang sanksi administatif kegiatan keolahragaan PSSI serta sanksi FIFA yang dijatuhkan pada 30 Mei lalu.
"Dan kita harapkan agar ribuan orang yang hidup dari sepak bola terbela, bisa melanjutkan hidup kembali. Kita harapkan semua yang membuat macet ini bisa dimulai kembali termasuk dari pemerintah dan FIFA. Tolong doakan diskusi berjaan dengan baik," kata Djohar lagi.
Pria asal Langkat, Sumatera Utara, tersebut juga tak menjanjikan pencabutan SK Menpora bakal dibahas. "Itu tergantung nanti. Tidak bisa berandai-andai. Surat undangan pun dititipkan lalu saya ditelepon. Tak usah berprasangka cari siapa yang salah. Bagaimana situasi bisa normal kembali, itu yang harus dipikirkan" pungkasnya.
(Jong/Ary)
Baca Juga
Advertisement
5 Klub Eropa Ini Bangun Masjid di Dalam Stadionnya