Sukses

Pertemuan Kemenpora dan PSSI Berakhir Antiklimaks

Penyelesaian masalah sanksi FIFA yang masih membebani sepak bola Indonesia belum dibahas.

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan antara Kemenpora dan PSSI baru saja selesai, Selasa (23/6/2015) sore. Hasil pertemuan ini rencananya akan dibawa ke Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi X DPR RI, Rabu besok.

Sebelumnya, Komisi X mendesak agar kubu yang berselisih, yakni Kemenpora dan PSSI, menyelesaikan dua poin, yakni terkait kompetisi yang terhenti akibat SK No. 01307 tentang sanksi administratif PSSI dan mencari solusi untuk membuat sanksi FIFA dicabut. 

Usai rapat, beberapa pihak yang ikut dalam pertemuan menggelar jumpa pers di Ruang Media Center Kemenpora. Hadir dalam acara ini anggota Tim Transisi, Saut Sirait, Ketua Umum PSSI periode 2011-2015, Djohar Arifin, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Faisal Abdullah, dan anggota tim transisi, Lodewijk Freidrich Paulus.

"Intinya dari Tim Transisi adalah menjamin kompetisi tak mati. Kaitannya, turnamen-turnamen dalam waktu dekat akan dilaksanakan seperti Panglima Cup, Piala Kemerdekaan, di daerah-daerah ada Kapolda Cup, Pangdam Cup, Gubernur Cup," kata Saut Sirait.

Dia menambahkan selain turnamen level senior, pada awal tahun ajaran baru pihaknya ingin menggagas turnamen-turnamen di usia dini. "Ini akan dikemas agar terekspos dengan baik oleh wartawan," tutur Saut lagi.

Senada dengan Saut, Djohar Arifin Husin mengungkapkan alasan kedatangannya. Ia juga tengah mengupayakan agar kompetisi tetap berjalan. "Saya ingin kegiatan sepak bola di Indonesia tidak boleh berhenti sama sekali. Kami akan fokus pada pembinaan usia muda, kursus-kursus kepelatihan, dan juga kompetisi tetap berjalan," kata Djohar.

Pada kesempatan lain Faisal Abdullah menjelaskan soal belum adanya penyelesaian masalah sanksi FIFA yang masih membebani sepak bola Indonesia.

"Banyak yang dibahas bagaimana komunikasi dengan FIFA, tapi masalahnya FIFA sedang mengalami masalah morality dan kita belum bisa berkomunikasi dengan baik karena hal itu," kata Faisal.

"Mungkin nanti akan berkomunikasi lebih lanjut dengan FIFA, organisasi-organisasi sepak bola negara lain, apakah itu yang berdiri sendiri sebagai negara atau kelompok negara. Kita akan komunikasi untuk bekerja sama membangun sepak bola kita lebih baik," pungkas Faisal.(Ris/Ian)