Liputan6.com, Jakarta: Penentuan gelar juara Copa Amerika 2015 bakal terhampar dini hari nanti di Stadion Nacional Julio Martinez, Santiago. Chili bakal menantang Argentina untuk menentukan siapa raksasa Amerika Latin di 2015 ini.
Kedua tim tentu sudah melewati rintangan berat dan belum terkalahkan hingga partai final. Argentina mengusung rasa penasaran karena sudah 22 tahun tanpa gelar internasional. Terakhir, Argentina rebut Copa Amerika di 2013 lalu.
Argentina nyaris merebutnya tahun lalu tapi takluk 0-1 dari Jerman di final Piala Dunia Brasil lewat gol tunggal Mario Goetze. Messi cs pun harus gigit jari. Namun kali ini, Messi cs sepertinya tak mau itu terjadi lagi. Gelar Copa Amerika menjadi hal yang wajib untuk direbut.
Argentina relatif tidak mulus saat melenggang ke final. Di laga pertama melawan Paraguay pada penyisihan grup B, Argentina harus puas bermain 2-2. Sebelum akhirnya menang 1-0 dua kali atas Uruguay dan Jamaika.
Di perempat final, Argentina pun harus berjibaku lawan Kolombia. Setelah bermain 0-0, Argentina menang 5-4 lewat adu penalti. Carlos Tevez menjadi penentu kemenangan karena sebagai eksekutor terakhir.
Yang agak mengherankan, Messi baru cetak satu gol hingga final. Kali ini, dia lebih berperan sebagai pengumpan ketimbang pembobol gawang lawan untuk Argentina di Copa Amerika. Fenomena ini tak membuat pelatih Argentina, Tata Martino risau.
"Jika Messi memberi umpan yang berujung menjadi gol, maka tak ada masalah. Yang paling penting, Messi bisa menjawab apa yang dibutuhkan di permainan. Dia tak perlu cetak gol untuk jadi bahagia," tuturnya seperti dikutip NDTV.
Messi terakhir kali membawa prestasi untuk Argentina pada 2005 lalu. Dia membantu Argentina menjadi juara Piala Dunia U-20. "Generasi kami sangat ingin rebut gelar," ucap Messi.
Lanjut ke halaman berikutnya....
2
Chili tak kalah lamanya dalam menunggu gelar di kejuaraan internasional. Chili bahkan sudah menunggunya selama 99 tahun untuk mengejar gelar Copa Amerika yang pertama.
Uniknya, Chili nyaris jadi juara namun kalah di final Copa Amerika pertama pada 1916 lalu. Dan, musuh yang mengalahkan mereka di final kala itu yaitu Argentina dengan skor telak 6-1.
Pemain Chili bakal membawa beban yang cukup berat karena tak pernah mengalahkan Argentina pada 24 kali pertemuan di Copa Amerika. Namun, Chili kini diisi generasi emas yang siap memutar balikkan prediksi.
"Tim ini sudah tumbuh. Ini saatnya untuk memenangkan sesuatu. Ada tekanan tapi kami sangat tenang dan tak sabar untuk tunjukkan kami tim kuat," ujar Vidal. (Def/Bog)
PREDIKSI SUSUNAN PEMAIN:
Baca Juga:
Sebelum Disanksi 4 Laga, Neymar Abaikan Instruksi Pelatih
Bela Rossi, Lorenzo: Senggolan Marquez Berdampak Besar
Fans Madrid Setuju Ramos Dijual ke MU
Indra Sjafri: Martunis Gabung Sporting Lisbon karena Ronaldo
Advertisement