Liputan6.com, New York - WBO memutuskan untuk mencabut gelar juara dunia kelas welter Floyd Mayweather pada Senin (6/7/2015) waktu setempat. Gelar tersebut dicabut karena Mayweather tidak mematuhi peraturan yang diterapkan WBO.
Petinju asal Amerika Serikat tersebut mempertahankan gelar juara dunia kelas welter ketika mengalahkan Manny Pacquiao, 2 Mei silam. Pertandingan tersebut mencetak rekor dengan pendapatan finansial paling besar.
Sabuk juara tersebut dilucuti karena Mayweather tidak mau melepas salah satu gelar yang dimilikinya yakni, WBA dan WBC. Federasi Tinju Dunia itu memiliki aturan, petinju yang memiliki dua gelar harus rela kehilangan salah satu sabuknya.
Hal itu dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada petinju lain untuk meraih gelar. Kini, gelar juara dunia kelas welter tidak dimiliki oleh siapa pun.
"WBO sebagai Federasi Tinju Dunia memutuskan untuk mencabut gelar Floyd Mayweather karena gagal memenuhi peraturan yang sudah kami tetapkan dalam kejuaraan dunia," bunyi pernyataan resmi WBO, dikutip dari ESPN.
Bersambung ke halaman selanjutnya --->
Advertisement
Â
2
Mayweather sebenarnya sudah berniat untuk melepas salah satu gelar yang dimilikinya. Namun, hingga tenggat yang sudah ditentukan, yakni 4 Juli 2015, Mayweather belum melakukan hal tersebut.
"Saya selalu memberikan petinju lainnya kesempatan. Saya tidak serakah. Saya juara dunia di dua kelas berat yang berbeda. Saatnya untuk memberikan petinju lain untuk berjuang meraih gelar," dia menegaskan.
Selain kehilangan gelar, pria yang kini sudah berusia 37 tahun tersebut belum menyerahkan uang sebesar US$ 200 ribu, atau senilai dengan Rp 2,6 miliar kepada organisasi yang menyelenggarakan pertandingan Mayweather melawan Pacquiao.
"Ini sebuah aib! Saya tidak tahu apakah akan melakukannya di hari Senin, atau beberapa minggu lagi. Saya akan berbicara dengan tim dan melihat hal apa yang perlu kami lakukan," ucap Mayweather. (Cak/Ary)
Baca juga:
5 Wonderkid Ini Bisa Saingi Dinasti Lampard-Gerrard
6 Wasit Sepak Bola Terbaik di Dunia Sepanjang Sejarah
Advertisement