Liputan6.com, Barcelona - Pemilihan Presiden Barcelona kurang lebih tinggal sepekan lagi. Jelang momen tersebut situasi pun mulai memanas. Para kandidat semakin gencar mencari dukungan.
Presiden sekarang, Josep Maria Bartomeu, berusaha mendapatkan simpati dengan mengumbar program menggiurkan kepada publik. Cara lain ditempuh pesaing kuatnya, Joan Laporta.
Pria yang kembali maju dalam pemilihan, mencoba melobi dua kandidat lain, Agusti Bendito dan Toni Freixa. Laporta menawarkan mereka masuk koalisinya melawan Bartomeu.
Diketahui Bartomeu adalah calon favorit dalam pemilihan nanti. Pamornya sedang melambung usai sukses membawa Barcelona merebut treble winners dalam 6 bulan masa jabatan. Tak heran bila kemudian Laporta gentar menghadapi Bartomeu sendirian, sehingga dia mengharap bantuan dari pihak lain.
"Saya pikir semua kandidat bisa bersatu. Jika tidak ingin Bartomeu kembali menjabat, maka kita harus menyatukan kekuatan," kata Laporta dikutip Sport.
Namun kemungkinan proposal koalisi yang ajukan bakalan ditolak. Sejak awal Bendito dan Freixa telah menyatakan akan maju sendirian dalam pemilihan dan tidak bergabung dengan kandidat manapun.
Bartomeu sendiri tak setuju dengan langkah Laporta. Bukan karena dia sedang dipojokkan, namun pria yang ditunjuk menggantikan Sandro Rossell usai terkuaknya skandal transfer ilegal tersebut merasa akan lebih baik jika ada banyak kandidat. Karena dengan begitu Barcelona punya berbagai opsi atau saran untuk kemajuan ke depannya.
"Saya rasa dengan banyaknya proposal akan lebih baik buat Barcelona. Klub jadi punya banyak opsi," kata Bartomeu. (Oleh: Rama Dani)
Baca Juga:
Bulan Puasa, Ozil Beramal di Brasil
3 Lintasan Ini Bikin Valentino Rossi Ketakutan
Muller Susul Schweinsteiger ke Manchester United?
Manuver Laporta Jegal Bartomeu di Bursa Capres Barcelona
Sejak awal Bendito dan Freixa telah menyatakan akan maju sendirian dalam pemilihan dan tidak bergabung dengan kandidat manapun.
Advertisement