Liputan6.com, Jakarta - Punya kesempatan bermain di kompetisi sepak bola Qatar membuat Andri Syahputra antusias. Bagi Andri, bermain di Qatar bersama Al Gharafa dan menjadi bagian dari Aspire Academy adalah tantangan yang sangat bagus untuknya.
Bersama Al Gharafa, pemain berusia 16 tahun ini tampil memikat dengan menjadi top scorer tiga musim berturut-turut di kompetisi Qatar Star League (QSL) U-17. Andri juga tergabung di Aspire Academy, tempat berkumpulnya pemain-pemain berbakat dari klub-klub di Qatar.
"Pertama saya harus suka di mana pun saya bermain di Qatar, entah itu di Aspire atau klub lain, karena sepak bola adalah hobi saya," kata Andri saat ditemui Liputan6.com.
Advertisement
"Apalagi ketika seluruh pemain Qatar berkumpul di Academy ini, maka hal itu sangat bagus karena menjadi tantangan. Itu sebabnya saya suka di sini," sambungnya.
Lanjut ke halaman berikutnya>>
2
Selain itu, cuaca di Qatar juga tak menjadi hambatan bagi remaja kelahiran Lhokseumawe, Aceh, tersebut. Saat menjalani ibadah puasa, Andri juga tetap mampu melakukan kegiatannya seperti biasa, termasuk berlatih.
Saat musim panas, kompetisi QSL U-17 memang libur dan para pemain bisa berkumpul dengan keluarga, terutama ketika Hari Raya Idulfitri. Pada Ramadan tahun-tahun sebelumnya, kompetisi QSL U-17 juga sengaja diliburkan demi tak mengganggu ibadah dan kondisi fisik pemain.
"Kalau puasa dan sedang libur kompetisi, biasanya pergi ke pusat kebugaran setelah tarawih, lalu berlatih adalah kegiatan saya selama di sana. Kuncinya makanan yang sehat," paparnya.
Baca Juga:
MU Kembali Bakal Datangkan Pemain Anyar
Advertisement