Liputan6.com, Tur pramusim Manchester United (MU) agaknya menjadi 'neraka' bagi pemain baru Bastian Schweinsteiger. Datang ke Old Trafford atas rekomendasi manajer Louis Van Gaal, Schweini justru disemprot Van Gaal.
Pemain asal Jerman itu dianggap tampil jelek oleh Van Gaal yang terkenal dengan metode kepelatihan tangan besi. Kritikan tajam langsung menuju Schweini. Semua bermula dari pertandingan kontra San Jose Earthquakes di Avaya Stadium, empat hari lalu di turnaman pra musim bertajuk International Champions Cup (ICC) 2015.
Baca Juga
Masuk menggantikan Michael Carrick di babak kedua, Schweini justru terlihat canggung. Tampak, pemain juara Piala Dunia 2014 itu tidak bisa beradaptasi dengan baik dalam tim.Â
Advertisement
"Kelihatannya mudah dilakukan tapi kenyataannya tidak," semprot Van Gaal."Schweini bermain jelek, tapi semua pemain saya kira bisa melakukan hal serupa."
Banyak pihak menilai kalau kedatangan Schweini berkaitan erat dengan koneksi Van Gaal. Kedua pelatih dan pemain itu sempat bersatu di Bayern Munich pada 2009 sampai 2011. Selama melatih di Bayern, Schweini disebut-sebut pemain kesayangan si pelatih. Kemampuan passing Schweini plus tendangan jarak jauh menjadi sangat spesial di mata Van Gaal. Diharapkan, dia mampu memainkan peran Michael Carrick. Tapi sampai di ajang pra musim ini, Schweini malah 'loyo'.
Di pertandingan kontra Barcelona, masih di ajang ICC 2015, Schweini tidak dimaikan Van Gaal. Padahal, tiga pemain baru MU lainnya, Matteo Darmian, Morgan Schneiderlin plus Memphis Depay dimainkan Van Gaal. Dari daftar pemain Van Gaal untuk pertandingan kontra Barcelona; memang ada yang salah dari Schweinsteiger.
Lantas mengapa?
Sebenarnya, pemain legendaris Jerman dan petinggi Bayern Munich, Franz Beckenbauer menjadi orang yang paling menentang kepindahan Schweinsteiger ke MU. Menurut Franz, MU dan Inggris sebenarnya menguras energi. Di usia 30 tahun, sukar bagi Schweini terus berlari mengejar bola. Filosofi yang tetap di pegang teguh Premier League.
"Sebaiknya dia mengakhiri karier di MLS (Amerika Serikat)," ucap kapten Jerman di Piala Dunia 1974 itu.
Soal adaptasi, Franz memang meragukan proses tersebut bakal mulus bagi Schweinsteiger. Faktor usia benar-benar memegang peranan penting untuk bisa tampil optimal di tengah ketatnya jadwal pertandingan."Beradaptasi dalam liga lain di Eropa akan sulit untuk pemain seusianya."
Bukan hanya Franz, dedengkot pemain Jerman lainnya, Lothar Mattheus juga mengutarakan keraguan serupa ketika mendengar kabar Schweini pindah ke MU."Dia harus benar-benar serius mempertimbangkannya," ucapnya.
Pelatih MU, Louis Van Gaal tampaknya masih belum benar-benar yakin terhadap performa Van Gaal. Meneer asal Belanda itu pun belum berani memberikan kepastian, apakah Schweinsteiger bakal mendapatkan kesempatan untuk melakoni pertandingan pertama kontra Tottenham Hotspur di pertandingan pertama Premier League. "Dia harus membuktikan kemampuannya terlebih dulu."
Bahkan, di pertandingan terdekat kontra Paris Saint Germain (PSG) pada 30 Juni mendatang, Van Gaal masih menyimpan sedikit keraguan apakah Schweinsteiger mampu menghapus keraguan. Sang pelatih berjanji, Schweinsteiger bakal dimainkan kontra PSG. "Mari kita berharap, Schweinsteiger bisa mencuri dan meyakinkan saya,"
Menarik ditunggu kiprah Schweinsteiger selanjutnya di MU. Tetap menjadi sasaran tembak Van Gaal atau sebaliknya, si Tulip Besi tambah sayang..
(Rjp/Ary)