Liputan6.com, New Jersey - Manchester United (MU) merencanakan untuk menggelar tur ke Asia atau tepatnya China musim depan. MU ingin menggelar tur yang lebih menguntungkan, meski secara jarak cukup menguras fisik.
Sudah dua musim MU menggelar tur ke Amerika Serikat. Musim ini, manajer MU Louis van Gaal sengaja merancang tur ke AS lagi karena ingin pemain tidak terlalu kelelahan. Pemain juga dirancang tidak banyak lakukan kegiatan komersial.
Seperti dilansir Daily Mail, rencana itu berjalan lancar. Meski promotor banyak yang mengomel karena minimnya aktifitas pemain MU selama di Amerika Serikat.
Musim depan, MU positif akan menjajal China. Ini setelah tiga musim tak pernah gelar tur ke Asia. Apalagi sponsor Chevrolet dan AON sangat ingin mengunjungi Cina.
Chevrolet menggelontorkan dana sekitar 50 juta pounds per tahun untuk MU. Sedangkan AON sekitar 25 juta pounds. Kedua sponsor dipercaya kurang sreg dengan tur ke AS karena mereka sudah mapan di sana.
Lanjut ke halaman berikutnya...
2
Van Gaal menjadi penentu seluruh keputusan pramusim. Dewan Direksi MU pun lebih mementingkan kebugaran pemain sebagai hal yang terpenting.
Musim ini, aktifitas MU lebih sedikit dibandingkan musim lalu. Hanya ada 71 kegiatan dibandingkan 184 kegiatan musim lalu dimana MU harus pindah-pindah tempat ke Denver, Washington, Detroit dan Miami.
Musim ini, mayoritas kegiatan MU berkisar di San Jose. Promotor sendiri kesal dengan keputusan MU. MU baru pindah ke Santa Clara tempat digelarnya laga MU vs Barcelona pas di hari pertandingan saja.
Sebelumnya, MU sudah membuat kecewa fans yang sudah membeli sekitar tiket di Satdion Cal Memorial di Berkeley. Soalnya, MU memilih untuk main di Stadion Avaya San Jose sebelum tur dimulai.
Di Chichago saat melawan PSG, MU bahkan menolak untuk gelar konfrensi pers. "Saat melihat banyaknya orang di depan hotel, saya selalu coba untuk memberi tanda tangan, tapi tak selalu bisa lakukan itu karena padatnya jadwal," tutur van Gaal. (Def/Ary)
Advertisement