Liputan6.com, Jakarta - PSSI berencana membuka kembali kasus sepak bola gajah yang melibatkan PSIS Semarang dan PSS Sleman. Hal itu tak lain menyusul adanya pernyataan dari para pemain PSS yang mengaku diinstruksikan untuk bermain sepak bola gajah oleh sang manajer.
Sebelumnya, empat mantan penggawa PSS Sleman, buka-bukaan terkait fakta tentang sepak bola gajah. Laga itu terjadi di babak delapan besar divisi utama Grup 1 pada Minggu 26 Oktober 2014.
Artinya, butuh sembilan bulan untuk para pemain berani buka-bukaan terkait kasus tersebut. Empat pemain PSS yang berani buka suara adalah Satrio Aji, Ridwan Awaludin, dan Moniega Bagus, serta Ronald (nama samaran).
"Nanti (PSS dan PSIS) akan diundang dan diminta keterangan lagi oleh Komisi Disiplin. Itu karena wilayah Komdis PSSI," kata Sekjen PSSI, Azwan Karim kepada wartawan.
Dalam acara bertajuk Kupas Tuntas Kasus Sepak Bola Gajah PSIS Semarang vs PSS Sleman di Hotel Merbabu Merapi Seturan, Sleman, Rabu (29/7/WIB), kronologi dibeberkan. Bahkan, sebelum memberikan keterangan saat dipanggil Komdis PSSI, para pemain mengaku di-briefing lebih dulu agar menjawab sesuai keinginan manajer PSS, Suparjiono.
Suparjiono menjadi nama yang disebut-sebut sebagai dalang dari PSS untuk kasus sepak bola gajah. Para pemain PSS mengaku diinstruksikan Suparjiono seperti itu agar tak bertemu Borneo FC demi peluang promosi ke Indonesia Super League. (Win/Jnp)
Kasus Sepak Bola Gajah Akan Dibuka Kembali oleh PSSI
Hal ini tak lain karena pengakuan para pemain PSS soal sepak bola gajah.
Advertisement